Berita Bali

Amor Ring Acintya, Sehari 3 Laka Tunggal Jatuh ke Jurang, 4 Nyawa Melayang Termasuk Ibu Hamil

Amor Ring Acintya, Sehari 3 Laka Tunggal Jatuh ke Jurang, 4 Nyawa Melayang Termasuk Ibu Hamil

Editor: Fenty Lilian Ariani
Istimewa
Kecelakaan tunggal terjadi di Jalan Raya Waru, Desa Klumpu, Kecamatan Nusa Penida, Minggu (11/2/2024) siang. Musibah ini menyebabkan seorang wanita hamil dan anak yang dikandungnya meninggal dunia. 

Berselang beberapa jam kemudian, tepatnya pada Senin 12 Februari 2024 sekitar pukul 04.15 Wita, kembali terjadi laka tunggal yang menelan korban jiwa.

Kecelakaan maut ini terjadi di Jalan Astina Timur atau di jembatan Tukad Cangkir, Gianyar.

Korban adalah I Kadek Karmawan berusia 25 tahun asal Desa Bebalang, Kabupaten Bangli.

Kapolsek Gianyar, Kompol I Gede Sudyatmaja, mengungkapkan kecelakaan berawal saat korban yang mengendarai motor NMAX DK 3742 PY datang dari arah timur menuju ke barat.

Setibanya di TKP, tepatnya di Jalan Astina Timur atau di Jembatan Tukad Cangkir, tiba-tiba korban tidak bisa menguasai laju kendaraannya.

Saat itu, kendaraannya membentur pembatas jembatan hingga terpental ke barat sekitar 15 meter, dan korban sendiri terlempar ke jurang.

"Informasi kami terima melalui telepon, lalu kami turun ke lokasi, bersama petugas BPBD Gianyar melakukan pencarian korban," ujar Kapolsek.

Korban baru berhasil ditemukan di sungai di bawah jembatan sekitar pukul 08.30 Wita. Saat itu sudah dalam keadaan meninggal dunia.

"Korban kemudian dievakuasi dengan cara ditarik dengan tali ke atas jembatan dan selanjutnya dibawa menggunakan ambulans menuju Rumah Sakit Umum Bangli karena korban berasal dari Desa Bebalang Bangli," ungkap Kompol Sudyatmaja.

Disebutkan korban berprofesi sebagai guru olahraga di Sekolah Dasar (SD) 3 Susut, Bangli.

Pihak keluarga langsung melaksanakan upacara mekinsan ring gni untuk jenazah Kadek Karmawan pada Senin siang.

Pantauan tribun-bali.com, banyak pelayat yang datang ke rumah duka di Lingkungan Bebalang. Baik kerabat, krama/masyarakat hingga rekan sesama guru.

Ayah Kadek Karmawan yakni I Nyoman Rapia mengungkapkan, pada Minggu (11/2/2024) malam, Kadek Karmawan sempat izin untuk latihan megambel dan dilanjutkan melayat. Sebab ada warga Bebalang yang meninggal dunia.

Setelah menyampaikan hal itu, tidak ada lagi komunikasi. Pihaknya juga tidak tahu secara pasti, apa tujuan anaknya ke Gianyar.

"Saya malam itu menjaga istri, karena sedang dirawat di rumah sakit. Anak saya bilang mau latihan dan medelokan (melayat). Tidak ada bilang mau ke Gianyar. Tapi dengan temannya bilang mau ke Gianyar membeli obat. Obat itu mungkin untuk ibunya karena lagi sakit," ungkapnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved