Bocah Tenggelam di DAM
Jenazah Adi, Bocah 13 Tahun yang Tenggelam di DAM Puskopad II Tabanan Ditemukan usai 4 Jam Pencarian
Jenazah Adi, bocah berusia 13 tahun yang tenggelam di DAM Puskopad II Tukad Demung, Tabanan berhasil ditemukan.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: I Putu Juniadhy Eka Putra
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Jenazah Adi, bocah berusia 13 tahun yang tenggelam di DAM Puskopad II Tukad Demung, Sanggulan Banjar Anyar Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan berhasil ditemukan pada Rabu 14 Februari 2024.
Jenazah Adi ditemukan Tim SAR usai melakukan pencarian kurang lebih sekitar empat jam.
Korban ditemukan sesaat sebelum hujan deras mengguyur kabupaten Tabanan.
Informasi yang dihimpun, bahwa korban ditemukan di areal DAM Puskopad II, Tukad Demung, Perumahan Sanggulan, Banjar Sanggulan, Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan. Korban ditemukan setelah empat jam pencarian.
Informasi di TKP, usai korban diangkat oleh tiga orang penyelam. Korban dibopong oleh tiga orang penyelam yang menyisir bagian-bagian dari lokasi DAM.
Usai diangkat ke daratan, korban langsung ditempatkan di kantong jenazah dan langsung dibawa menggunakan ambulans.
Baca juga: Tangis Pilu Ibu Adi Bocah yang Tenggelam di DAM Puskopad II Tabanan: Kenapa Adi Gak Disuruh Pulang!
Jenazah Adi selanjutnya dibawa menggunakan ambulans menuju Masjid Al Muhajirin, di Banjar Sanggulan yang tak jauh dari lokasi kejadian.
Korban akan dimandikan dan dishalatkan, sesuai dengan keyakinannya.
Kapolsek Tabanan Kompol I Nyoman Sumantara yang sejak awal berada di lokasi ketika dikonfirmasi membenarkan penemuan korban.
Korban ditemukan oleh tiga orang penyelam yang menyisir TKP oleh regu penyelam yang terdiri dari Basarnas Provinsi Bali.
“Tim penyelam tiga dan korban sudah ditemukan,” ucapnya Rabu 14 Februari 2024.
Sumantara menjelaskan, untuk personel yang ikut dalam pencarian sebanyak emapt personel dari Polsek Tabanan, lima orang Samapta, empat Polairud Tabanan, satu personel Polsek Kediri, dua TNI dan 10 orang Basarnas Bali dan BPBD Tabanan.
“Korban dibawa ke Masjid Al Muhajirin,” bebernya.
Tangis Pilu Ibu Korban Pecah
Tangis pilu antara Wahyudi dan Istrinya pecah usai tiba di TKP anaknya tenggal di DAM Puskopad II Tukad Demung, Sanggulan Banjar Anyar Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan.
Diketahui, sang anak yang berama Adi tenggelam pada Rabu 14 Februari 2024.
Berdasarkan pantauan Tribun Bali di lapangan, tangis ibu Adi tak tertahankan meski didampingi dua orang rekannya, yang mencoba menenangkannya.
Ibu Adi ketika bertemu langsung menangis dan menanyakan kenapa bapak korban tidak menyuruh anaknya pulang.
“Kenapa gak disuruh pulang, pak. Kenapa Adi gak disuruh pulang,” ujarnya sembari mengangi.
Berdasarkan infomrasi yang dihimpun Tribun-Bali.com, memang TKP tempat Adi tenggal sudah tidak pernah dipakai renang oleh warga sekitar.
Matius, salah seorang warga menuturukan jika DAM Psukopad II Tukad Demung hanya digunakan sebagai lokasi memancing.
Baca juga: Adi Bocah yang Tenggelam di DAM Puskopad II, Sudah Diperingatkan Sang Ibu Agar Tak Keluar Rumah
Ia pun mengatakan jika DAM itu jarang digunakan orang-orang untuk berenang.
Lebih lanjut, ia pun menyebut jika lima tahun yang lalu, area tersebut masih bisa digunakan warga sekitar untuk berenang.

“Kalau sekarang gak ada si Bli (kakak dalam bahasa Bali). Renang dulu lima tahunan lalu kalau sekarang banyaknya orang mancing,” tutur Matius.
Matius menjelaskan, bahwa ketika dahulu, arus tidak sebesar saat ini dan luasan sungai tidak sebesar sekarang.
Sehingga, masyarakat tidak lagi menggunakan Tukad Demung untuk renang. Apalagi, tidak lama, sepengetahuan dia, bahwa memang ada kejadian orang mancing juga tenggelam.
“Ada dengar-dengar orang motas juga katanya tenggelam. Dulu bisa renang karena dulu tidak selebar ini sungainya. Sekarang lebih besar arus pun kuat,” bebernya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.