Bocah Tenggelam di DAM

Tangis Pilu Ibu Adi Bocah yang Tenggelam di DAM Puskopad II Tabanan: Kenapa Adi Gak Disuruh Pulang!

Tangis pilu antara Wahyudi dan Istrinya pecah usai tiba di TKP anaknya tenggal di DAM Puskopad II Tukad Demung

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: I Putu Juniadhy Eka Putra
TRIBUN-BALI.COM / I Made Ardhiangga Ismayana
KOLASE - Tangis Ibu Korban Tenggelam Pecah Di TKP, dan dipeluk erat oleh suaminya atau bapak dari korban. 

Tangis Pilu Ibu Adi Bocah yang Tenggelam di DAM Puskopad II Tabanan: Kenapa Adi Gak Disuruh Pulang!

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Tangis pilu antara Wahyudi dan Istrinya pecah usai tiba di TKP anaknya tenggal di DAM Puskopad II Tukad Demung, Sanggulan Banjar Anyar Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan.

Diketahui, sang anak yang berama Adi tenggelam pada Rabu 14 Februari 2024.

Berdasarkan pantauan Tribun Bali di lapangan,  tangis ibu Adi tak tertahankan meski didampingi dua orang rekannya, yang mencoba menenangkannya.

Ibu Adi ketika bertemu langsung menangis dan menanyakan kenapa bapak korban tidak menyuruh anaknya pulang.

“Kenapa gak disuruh pulang, pak. Kenapa Adi gak disuruh pulang,” ujarnya sembari mengangi.

Berdasarkan infomrasi yang dihimpun Tribun-Bali.com, memang TKP tempat Adi tenggal sudah tidak pernah dipakai renang oleh warga sekitar.

Matius, salah seorang warga menuturukan jika DAM Psukopad II Tukad Demung hanya digunakan sebagai lokasi memancing.

Baca juga: Adi Bocah yang Tenggelam di DAM Puskopad II, Sudah Diperingatkan Sang Ibu Agar Tak Keluar Rumah

Ia pun mengatakan jika DAM itu jarang digunakan orang-orang untuk berenang.

Lebih lanjut, ia pun menyebut jika lima tahun yang lalu, area tersebut masih bisa digunakan warga sekitar untuk berenang.

Tangis Ibu Korban Tenggelam Pecah Di TKP, dan dipeluk erat oleh suaminya atau bapak dari korban.
Tangis Ibu Korban Tenggelam Pecah Di TKP, dan dipeluk erat oleh suaminya atau bapak dari korban. (TRIBUN-BALI.COM / Made Ardhiangga Ismayana)

“Kalau sekarang gak ada si Bli (kakak dalam bahasa Bali). Renang dulu lima tahunan lalu kalau sekarang banyaknya orang mancing,” tutur Matius.

Matius menjelaskan, bahwa ketika dahulu, arus tidak sebesar saat ini dan luasan sungai tidak sebesar sekarang.

Sehingga, masyarakat tidak lagi menggunakan Tukad Demung untuk renang. Apalagi, tidak lama, sepengetahuan dia, bahwa memang ada kejadian orang mancing juga tenggelam.

“Ada dengar-dengar orang motas juga katanya tenggelam. Dulu bisa renang karena dulu tidak selebar ini sungainya. Sekarang lebih besar arus pun kuat,” bebernya.

Sempat Diperingatkan Orang Tua

Hingga pencarian siang ini, Adi boca berusia 13 tahun yang bersekolah di SMP Al Amin Tabanan masih belum ditemukan setelah berenang dengan tiga orang temannya.

Adi masih dicari oleh tim sar gabungan BPBD dan Basarnas Denpasar. 

Menurut seorang saksi, tetangga korban, Wahyudi bahwa korban diketahui tenggelam setelah tiga orang temannya melaporkan kejadian itu ke rumah korban.


Sontak saja, kejadian itu membuat semua panik dan langsung berupaya melakukan pencarian. 

Bahkan, Adi ternyata sempat diminta oleh ibunya supaya tidak keluar rumah.

Namun, Adi tidak menghiraukan dan tetap berenang di DAM Puskopad II itu.

Basarnas dan BPBD Tabanan bekerja ekstra untuk melakukan pencarian Bocah tenggelam
Basarnas dan BPBD Tabanan bekerja ekstra untuk melakukan pencarian Bocah tenggelam (Istimewa)

“Sempat tadi ibunya bilang kalau Adi dilarang maen keluar rumah,” katanya Rabu 14 Februari 2024.

Dari pantauan di lapangan, pencarian korban dilakukan di sekitaran areal DAM tempat korban tenggelam.

Baca juga: BREAKING NEWS: Bocah 13 Tahun Tenggelam di DAM Puskopad II Sanggulan Tabanan

Kemudian, ada penyisiran juga di bebatuan sungai, berjarak lima hingga 10 meter oleh Tim SAR.

Dua orang penyelam, dengan senter air untuk memudahkan pencarian juga sudah digunakan.

Dua orang lainnya berompi oranye juga berada di sungai, dan membantu proses pencarian korban.

Namun, hingga pukul 13.30 Wita korban belum ditemukan.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved