Berita Gianyar
Sulastra Tahan Rasa Panas untuk Padamkan Api di Tempat Sucinya
Kebakaran sebuah gedong penyimpanan pratima terjadi di sanggah atau merajan milik I Wayan Puger di Banjar Tengah, Desa Lodtunduh, Ubud, Gianyar, Bali
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Meskipun di dalam gedong sangat panas, ia berusaha bertahan.
"Tidak terlihat ada kulit yang melepuh, tapi yang saya rasakan panas sekali di sekujur tubuh," ujarnya.
Puger mengatakan, kebakaran ini diduga akibat api dupa.
Sebab sebelumnya kebakaran, pihaknya sempat menghaturkan sesajen di lokasi kebakaran.
"Mungkin dupa kena kain yang ada di gedong, sehingga api menjalar dan terbakar," ujarnya.
Saat Tribun Bali tiba di TKP, di sana sudah terdapat dua mobil Dinas Pemadam Kebakaran Gianyar.
Mereka melakukan pendinginan pada bangunan yang terbakar, dengan membasahi gedong yang terbakar secara terus menerus supaya api benar-benar telah padam.
"Yang terbakar hanya gedong penyimpanan. Beruntung tidak merembet ke pelinggih lainnya," ujar seorang petugas Damkar di TKP.
Kebakaran di Kaliakah
Kebakaran juga terjadi di sebuah rumah milik warga Banjar/Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Jembrana mengalami kebakaran, Jumat 16 Februari 2024 siang.
Satu kamar tidur yang didalamnya terdapat banyak barang berharga milik korban pun hangus. Belum diketahui penyebab dari peristiwa tersebut.
Namun, estimasi atau kerugian material ditaksir sekitar Rp200 Juta. Salah satunya yang terbakar adalah sertifikat tanah dan uang cash senilai kurang lebih Rp70 Juta.
Menurut informasi yang diperoleh dari Damkar Jembrana, peristiwa kebakaran tersebut terjadi sekitar pukul 11.05 WITA.
Bermula dari korban bernama I Made Pantiawan (49) yang menerima telepon dari seseorang bahwa rumahnya kebakaran.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.