Pemilu 2024

Beda Pilihan, Ayah Dukung Ganjar, Gadis ini Tak Dianggap Anak, Disuruh Minta Makan Gratis ke Prabowo

Beda Pilihan, Ayah Dukung Ganjar, Gadis ini Tak Dianggap Anak, Disuruh Minta Makan Gratis ke Prabowo

NET
Ilustrasi 

TRIBUN-BALI.COM- Beda pilihan di Pilpres 2024 menimbulkan permalasahan keluarga, sang ayah mendukung Ganjar-Mahfud, sementara putrinya Prabowo-Gibran.

Buntut dari beda pilihan Pilpres 2024 itu, gadis berinisial M asal Bekasi itu dikeluarkan dari Kartu Keluarga (KK).

M mengaku dikeluarkan dari Kartu Keluarga (KK) oleh sang ayah gara-gara beda pilihan capres-cawapres pada Pilpres 2024.

Sang ayah, Y (70) merupakan pendukung  nomor urut 3 Ganjar-Mahfud.

Baca juga: Dua Putra Mahkota Badung Bersaing, Suara Bima Nata dan Putu Sika Adi Putra Tak Beda Jauh

Sementara M mengaku dirinya mendukung nomor urut 2 Prabowo-Gibran.

Kejadian ini bermula sejak Desember 2023 ketika M mengunggah dukungannya terhadap Prabowo di Facebook.

"Pas saya menyatakan dukung Prabowo bulan Desember, langsung itu saya dibilang 'dicoret dari KK' karena bokap pendukung Ganjar garis keras. 

Dia enggak terima anaknya dukung Prabowo," ujar M saat berbincang dengan Kompas.com, Jumat (16/2/2024).

Baca juga: Anak Giri Prasta dan Mahayastra Mengguncang, Bima Nata dan Gek Diah Bawa Ratusan Ribu Suara

Diksi kalimat "dicoret dari KK" dari sang ayahanda tentu bukan dalam artian sebenarnya. 

Kalimat itu memiliki arti bahwa sang ayah sudah tak menganggap M sebagai anak lagi.

Hal itu pun turut ditulis di dalam kolom komentar unggahan M.

"Dia bilang, 'kamu kalau dukung Prabowo, minta makan siang saja sama Prabowo. 

Kamu bukan anak saya lagi'. Digituin," tutur M yang sudah tidak tinggal bersama dengan sang ayah.

Wanita yang berprofesi sebagai pedagang makanan daring itu menyesali peristiwa yang menimpanya.

Dia tidak menyangka perbedaan pilihan capres bisa sampai memutus hubungan keluarga, apalagi sedarah.

Sebelum kejadian itu, M dan sang ayah sering adu argumentasi terkait masalah pemilihan calon presiden.

Respons sang ayah sempat membuat keluarga besarnya turun tangan.

Beberapa orang saudara mendekati ayah M dan membujuknya untuk tak bersikap keras terhadap M.

Namun, hingga usai pencoblosan, Y masih tidak mau berdamai dengan M.

M sendiri masih mencoba menghubungi sang ayah, meski sang ayah belum meresponsnya.

"Aku berharap bokap mendukung keputusanku bahwa yang kudukung adalah paslon berbeda dari dia.

Jangan karena politik kami jadi terpisah," ujar M.

 

Artikel terkait telah tayang dengan judul Kisah Pilu Wanita Bekasi ‘Dicoret dari KK’ Gara-gara Dukung Prabowo, Ayah: 'Kamu Bukan Anak Saya'

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved