Breaking News

King of Sparko Eka Wira Dharmawan

Titik Terendah Letkol Eka Wira “King of Sparko”, Sakit Hanya Bisa Berbaring, Mutasi Mengharukan

Letkol Inf Eka Wira Dharmawan atau King of Sparko ini baru saja dimutasi dari Dandim 1616/Gianyar.

|
Ist/YouTube Eka Wira Dharmawan
Kolase Letkol Eka Wira Dharmawan "King of Sparko" 

Titik Terendah Letkol Eka Wira “King of Sparko”, Sakit hingga Hanya Bisa Berbaring

 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Letkol Inf Eka Wira Dharmawan baru saja dimutasi dari Dandim 1616/Gianyar.

Saat ini ia mengisi jabatan baru sebagai Pabandya-3/Tata Laksana Spaban II/Minops Sopsad.

Upacara sertijab yang dilaksanakan di Aula Korem 163/Wira Satya Denpasar, Bali, Jumat 16 Februari 2024 dipenuhi suasana haru.

Kepergian pria yang dijuluki "King of Sparko" ini dilepas dengan tangisan oleh para bawahannya.

Perjalanannya menjadi anggota TNI AD dipenuhi usaha dan kerja keras.

Pengalamannya di akmil mengubah hidupnya yang awalnya sempat terseret kenakalan remaja, menjadi lebih disiplin dan berprestasi.

Baca juga: Selebgram TNI King of Sparko Dimutasi, Perpisahan Mengharukan, Ini Pesan Danrem

Namanya kian bersinar saat ia serius menggeluti Spartan Komando (Sparko) yang pada 2022 diakui sebagai olahraga resmi TNI.

Kecintaannya pada dunia olahraga membawanya bersama spartan komando menjadi makin dikenal.

Namun pria kelahiran Singaraja, 22 Oktober 1981 ini ternyata memiliki titik terendah dalam hidup.

Dikutip dari YouTube Channel-nya, "Eka Wira King of Sparko" mengatakan pernah jatuh saat bermain sepakbola di Papua.

Saat itu tengah mengikuti pendidikan komando, ia sudah minum berliter-liter air namun rasa sakit di pinggangnya tidak kunjung sembuh.

Baca juga: Letkol Eka Wira “King of Sparko” Dimutasi Tinggalkan Jabatan Dandim Gianyar, Dilepas dengan Tangisan

"Saya tidak bisa tidur telentang, saya hanya bisa miring saja, saya tidak bisa bergerak dengan cepat, setiap lari, lama" ujarnya seperti dikutip dari channel YouTubenya.

Hingga Desember 2012, badannya tiba-tiba kaku saat mengikuti latihan di kantor.

Ia segera dilarikan ke rumah sakit dan divonis HNP, suatu kondisi yang mengacu pada masalah dengan lempeng kenyal di antara tulang-tulang belakang atau biasa disebut saraf kejepit.

Saat itu tulang dinyatakan tulang rawannya sangat tipis dan menonjol hingga ia disarankan untuk operasi.

Baca juga: Letkol Eka Wira “King of Sparko” Dimutasi Tinggalkan Jabatan Dandim Gianyar, Dilepas dengan Tangisan

Namun ia menolak dengan alasan ingin melanjutkan pendidikan meski orang di terdekatnya terus membujuknya.

Di tengah rasa sakit, keputusasaan, dan hanya bisa berbaring, Eka Wira berusaha mencari hiburan lewat YouTube.

Di sana ia melihat orang-orang dengan keterbatasan fisik yang lebih parah, seperti tidak punya kaki dan lainnya.

"Mereka masih tetap semangat, mereka tidak ada kaki, tangan, mereka masih bisa semangat, masak saya dikalahkan sama mereka yang seperti itu," kenangnya.

Dari sanalah ia akhirnya mau menjalani pengobatan intens hingga dokter menyatakan progress penyembuhannya sangat cepat.

Ia pun mulai aktif mengikuti latihan fisik dan berolahraga lagi.

Sang istripun terus mendampingi untuk memberi semangat agar suaminya lepas dari penyakitnya ini.

Iapun terus mendorong suaminya agar kembali menjalani aktivitas fisik jika ingin melanjutkan pendidikan.

Tetap Ada untuk Berkeluarga

Meski sibuk menjalani kesehariannya sebagai anggota TNI dan influencer, ayah dua anak ini tetap berusaha dekat dengan keluarga, terutama anak-anaknya.

Ia berusaha menghabiskan waktu berkualitas bersama anak-anaknya.

King of Sparko

Julukan ini ia dapatkan saat awalnya, dia ditugaskan untuk mengikuti pertandingan yang berlangsung tahun 2015.

Saat itu ia memiliki ide untuk menggabungkan spartan dengan metode yang sudah ia lakukan dengan jadwal teratur untuk berlatih.

Beruntungnya hingga akhir pertandingan, ia selalu mendapat peringkat pertama.

Hingga akhirnya timnya menjadi juara umum lomba pleton di jajaran Kopassus saat itu.

Metode yang ia terapkan terbukti ampuh untuk menguatkan fisik anggota hingga tidak ada anggota yang cedera ataupun sakit saat bertanding.

Sejak saat itulah ia mulai melatih anggota di sekelilingnya dengan metode yang dimilikinya.

Dari sanalah nama "King of Sparko" tersemat untuk dirinya.

Ia pun mulai menggunakan media sosial Instagram dan Youtube untuk menyebarkan sparko ini hingga makin dikenal dan diminati.

Tinggalkan Dandim 1616/Gianyar

Kini King of Sparko harus meninggalkan jabatan sebagai Dandim 1616/Gianyar dan mendapat jabatan baru sebagai Pabandya-3/Tata Laksana Spaban II/Minops Sopsad.

Momen perpisahan itu pun di-posting King of Sparko di akun Instagramnya dengan backsong Endang Soekamti "Sampai Jumpa".

Tampak suasana haru terlihat dalam perpisahan tersebut.

King of Sparko dilepas dengan tangisan oleh para bawahannya.

Terlihat ia berpamitan disambut dengan pelukan dan air mata. (*)

 

 

Artikel lainnya di Profil

Berita Terkait
  • Baca Juga
    Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved