Aksi Bentrokan di Badung
VIRAL! Bentrok Warga dan Buruh Proyek di Balangan Badung, Dipicu Bedeng Buruh Proyek Dilempari Batu
Vilar aksi bentrokan antara warga Cengiling dengan buruh proyek villa di Jalan Pantai Balangan
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: I Putu Juniadhy Eka Putra
VIRAL! Bentrok Warga dan Buruh Proyek di Balangan Badung, Dipicu Bedeng Buruh Proyek Dilempari Batu
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Vilar aksi bentrokan antara warga Cengiling dengan buruh proyek villa di Jalan Pantai Balangan, Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, Bali pada Minggu 18 Februari 2024.
Bentrokan tersebut ternyata berawal dari dua kali aksi pelemparan batu ke arah bedeng kelompok buruh proyek di hari yang berbeda sebelumnya.
Aksi pelemparan batu ke arah bedeng buruh proyek tersebut akhirnya memicu kekesalan amarah para buruh proyek yang memuncak, akhirnya mereka sempat menghentikan sepeda motor warga yang diduga jenis sepeda motor yang sama dengan pelaku pelemparan batu ke arah bedeng buruh proyek tersebut, meski tidak mengetahui pasti pelakunya.
Kemudian, pengendara sepeda motor yang diberhentikan yang merupakan warga setempat tersebut memanggil rekan-rekannya, lalu di sana terjadilah bentrok antara kelompok warga tersebut dengan kelompok buruh proyek villa itu.
Peristiwa bentorkan antara warga dengan buruh proyek tersebut terjadi pada Minggu 18 Februari 2024 pukul 12.00 WITA, di mana kejadian tersebut viral di media sosial di unggah dengan narasi kelompok buruh menghadang warga lokal dan kelompok buruh melempari warga lokal.
Baca juga: Sempat Viral Rumah Nyaris Roboh, Dadong Rakni Terharu Dapat Bantuan Bedah Rumah
Kelompok buruh tersebut diamankan pihak kepolisian untuk digali keterangan dengan sebagai saksi.
Murni Kesalahpahaman
Hal tersebut diluruskan Kepala Bidang Humas Polda Bali Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan S.I.K.,M.H dalam keterangannya di Denpasar, Bali, pada Senin 19 Februari 2024.
"Itu murni kesalahpahaman kedua belah pihak," kata Kombes Pol Jansen.
Kesalahpahaman itu kemudian dijabarkan Jansen dengan memberikan penjelasan bahwa aksi buruh proyek tersebut dipicu pelemparan batu ke arah bedeng mereka oleh orang yang tidak mereka kenal.
"Awalnya 14 Februari sekitar pukul 20.00 WITA ada seseorang yang melempar batu ke arah bedeng buruh proyek namun tidak melihat pelaku dan kejadian lagi Sabtu 17 Februari 2024 pelemparan ke bedeng kembali terjadi hingga mengakibatkan lubang pada triplek bedeng," bebernya.
"Kemudian saksi kelompok buruh tersebut keluar dan melihat dua sepeda motor jenis Honda Beat dan Vario lari namun tidak melihat orangnya," imbuhnya
Lalu, pada Minggu 18 Februari 2024, orang dari kelompok buruh proyek tersebut pada pukul 07.00 WITA melihat kedua motor jenis yang sama dan dihentikan serta diklarifikasi oleh kelompok buruh.
"Diberhentikan dan bertanya, apakah kamu (warga,-Red) yang melempar bedeng tadi malam, kemudian kedua orang itu menjawab "bukan saya Om”, kalau bukan kamu silakan lanjut, tetapi kalau kamu yang melakukan apa alasanmu," tutur Jansen.

"Kemudian orang tersebut (warga,-Red) bilang saya telepon temen selanjutnya mereka pergi dan tidak berselang lama mereka (warga,-Red) datang beramai-ramai," imbuhnya.
"Karena saksi (kelompok buruh,-Red) merasa terancam lalu memanggil teman-temannya juga dan sempat terjadi adu mulut dan saling lempar batu, namun saksi (orang yang diamankan ini,-Red) tidak ikut melempar," jabar Jansen.
Baca juga: 352 Orang Diamankan Usai Bentrokan, Begini Potret Patung Ki Hajar Dewantara di Depan Pendopo
Akibat kejadian tersebut timbul keributan dan keramaian warga setempat dan menyebabkan jatuhnya korban luka dari warga yakni KY yang mengalami luka lebam pada pelipis samping mata kanan dan korban IKS mengalami luka robek kepala bagian belakang akibat dari lemparan batu.
Setelah mendapatkan informasi, Unit Patroli dan unit Opsnal Reskrim Polresta Denpasar dipimpin Pawas langsung mendatangi TKP, memeriksa korban dan para saksi.
Sementara itu, disampaikan Kabid Humas Polda Bali, dari pemeriksaan korban, KY mengatakan tidak mengetahui permasalahan tersebut, KY berada di TKP (tempat kejadian perkara) mengaku sedang mencari burung.
Sedangkan korban lainnya IKS, datang bersama warga ke TKP tersebut karena melihat ada keributan di TKP.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.