Berita Tabanan

Penjual Dibikin Sibuk, Warung Di Kaba-kaba Tabanan Jadi Korban Pencurian, Kerugian Rp 7,9 Juta

Penjual Dibikin Sibuk, Warung Di Kaba-kaba Tabanan Jadi Korban Pencurian, Kerugian Rp 7,9 Juta

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Fenty Lilian Ariani
Istimewa
Anggota Polsek Kediri melakukan Olah TKP dan memeriksa saksi di lapangan. 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Warung di Di Banjar Pasekan, Desa Kaba-kaba, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan jadi korban pencurian.

Modusnya ialah maling menyamar menjadi pembeli dan membuat sibuk penjual.

Akibat dari pencurian ini, korban atau pemilik warung merugi hingga Rp 7,9 juta.

Kapolsek Kediri Kompol Ni Luh Komang Sri Subakti mengatakan, peristiwa pencurian ini terjadi pada Senin 19 Februari 2024 sekitar pukul 11.00 Wita. 

Pemilik warung atau korban ialah Ni Gusti Ayu Nyoman Tinggalasih, 59 tahun.

Dan saksi yang saat itu berjaga di toko adalah cucu korban yakni Ni Gusti Ayu Putu Fika Amanda.

“Jadi pencurian ini bukan hipnotis. Tapi penjual dibuat sibuk oleh pelaku. Yang ketika sudah dilayani dengan permintaan penjualan kemudian pelaku kabur,” ucapnya Selasa 20 Februari 2024.

Subakti menjelaskan, awal mula pencurian ini diketahui saat saksi atau cucu korban Fika Amanda berjaga di toko milik neneknya.

Dimana cucu korban berjaga pada pukul 11.00 Wita siang kemarin.

Baca juga: Pemkot Denpasar Rancang 17 Unit Bedah Rumah di APBD Induk Tahun 2024


Selanjutnya, datang seorang laki-laki datang menggunakan jaket dan helm.

Yang menyamar menjadi pembeli, dan memesan barang-barang di toko tersebut. 

Pelaku yang masih dalam penyelidikan ini, memberli barang berupa gelas pelastik dan beberapa bungkus kopi.

“Pelaku menyamar menjadi pembeli. Jadi beli barang dagangan milik korban,” ungkapnya.

Setelah dilayani, sambungnya, pelaku kembali membeli air mineral besar sebanyak setengah dus atau enam botol dan meminta kardusnya.

Setelah itu pelaku, menanyakan apakah menjual rokok dalam bentuk slop dan menanyakan keberadaan ibu saksi.

Baca juga: Sejumlah Pangkalan Gas LPG di Bangli Kehabisan Stok Si Melon

Saksi kemudian mengira pelaku kenal dengan ibunya sehingga ia meladeninya. 

Awalnya saksi memberikan kantong plastik untuk tempat rokok, namun pelaku menolak dan meminta agar dicarikan kardus air mineral yang lain.

Setelah mendapatkan kardus air mineral, saksi menaruh rokok yang dibeli oleh pelaku ke dalam kardus.

“Jadi pelaku kabur di saat saksi mencatat nota pembelian. Saksi sempat mengejar ke luar toko namun pelaku sudah tidak ada di tempat,” jelasnya.

Subakti menambahkan, atas kejadian ini, korban  mengalami kerugian kurang lebih Rp 7.945.000. Dari rokok dan barang dagangan lain yang dibawa kabur oleh pelaku.

“Kasu ini masih kami selidiki dan mencari pelaku berdasarkan keterangan saksi,” bebernya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved