Human Interest Story

Kisah Penjual Penjor Saat Galungan-Kuningan di Gianyar, Suaba Banjir Pesanan Hingga Close Order

Suaba sudah terkenal sebagai penjual penjor jadi, lantaran sudah membuka usaha musiman ini sejak lima tahun lalu.

Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta
Made Suaba, pedagang penjor jadi yang berada di Jalan Raya Buruan, Blahbatuh, Gianyar, Bali, pada Minggu 25 Februari 2024 - Kisah Penjual Penjor Saat Galungan-Kuningan di Gianyar, Suaba Banjir Pesanan Hingga Close Order 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Moment Hari Raya Galungan membawa rezeki bagi masyarakat Bali yang kreatif dengan membuka usaha musiman.

Mulai dari membuat piranti penjor seperti gelungan, sampian, hingga penjor jadi.

SEORANG lelaki paruh baya tampak sibuk membuat penjor di sisi Jalan Raya Buruan, Blahbatuh, Gianyar, Minggu 25 Februari 2024 pagi.

Tangannya sangat cekatan memasang hiasan dan perlengkapan pada bambu melengkung hingga menjadi sebuah penjor.

Baca juga: Kisah Letkol Teguh Dwi: Pernah Jual Koran, Promosi ke Kodam hingga Gelar dJembrana Rock Festival

Penjor yang sudah jadi tersebut kemudian ditaruh dengan rapi, bersama sejumlah penjor lainnya. Penjor-penjor ini sudah siap dijual kepada masyarakat, bahkan sudah ada yang pesan sebelumnya.

Itulah aktivitas penjual penjor yang ketiban rezeki pada Hari Raya Galungan dan Kuningan yaitu I Made Suaba, seorang warga Banjar Kutri, Desa Buruan.

Suaba membuat penjor ini di sisi Jalan Raya Buruan, sehingga sangat mudah diketahui oleh masyarakat yang melintas.

Selain mudah dijamah konsumen, Suaba juga sudah terkenal sebagai penjual penjor jadi, lantaran sudah membuka usaha musiman ini sejak lima tahun lalu.

Karena itu pula, pesanan penjor selalu membeludak. Bahkan hanya dalam hitungan tiga hari, Suaba sudah close order alias tidak menerima pesanan lagi per Minggu 25 Februari.

"Sekarang sudah tidak bisa menerima pesanan lagi, karena pesanan membludak, sudah lebih dari seratus penjor yang dipesan," ujar Suaba ramah kepada Tribun Bali, kemarin.

Suaba tidak berani menerima pesanan lagi, ditakutkan tidak selesai saat Hari Raya Penampahan.

Seperti diketahui, penjor Hari Raya Galungan mesti sudah dipasang paling lambat saat Hari Raya Penampahan malam.

Harga penjor yang dijualnya mulai dari Rp 350 ribu sampai Rp 450 ribu.

Semua penjor yang dipesan pada dirinya, langsung diantarkan ke rumah atau lokasi si pemesan.

"Semua langsung kita antarkan ke pemesan," tuturnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved