Pemilu 2024
Terungkap Pengaruh De Gadjah di Denpasar, Koster Diprediksi Kantongi Tiket PDIP di Pilgub Bali
Terungkap Pengaruh De Gadjah di Denpasar, Koster Diprediksi Kantongi Tiket PDIP di Pilgub Bali
Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Partai Gerindra di Bali optimis berhasil mengamankan 10 kursi DPRD Denpasar pada Pemilu 2024.
Ketua DPC Gerindra Denpasar Ida Bagus Yoga Adi Putra menuturkan, angka 10 kursi tersebut berhasil diperoleh atas dasar data C1 yang dikumpulkan pihaknya.
“Menurut C1, dapat 10 kursi (DPRD Denpasar),” ungkap pria yang akrab disapa Gus Yoga itu saat dihubungi Tribun Bali, Jumat 23 Februari 2024.
Baca juga: Calon Gubernur Bali di Pilgub 2024 Memanas? De Gadjah hingga Sang Made Mahendra Disebut Siap Maju?
Pada Dapil 1 Denpasar Barat, Gerindra dikatakan berhasil mengamankan 2 kursi anggota dewan dengan kadernya yakni I Kompyang Gede, dan Nyoman Mega Aryawan.
Dapil 2 Denpasar Barat, Gerindra juga dikatakan berhasil menggaet 2 kursi. Petarungnya yakni Ida Bagus Ariyana Suta, dan I Ketut Ngurah Aryawan.
Sama seperti Denpasar Barat, pada Dapil 3 Denpasar Utara, Gerindra dikatakan berhasil mengunci 2 kursi anggota dewan.
Baca juga: Jalan Raya Sayan Ubud Bali Langganan Banjir, Warga Terpaksa Meninggikan Teras Hindari Air
Sosok yang digadang-gadang akan menjabat sebagai wakil rakyat yakni Ketut Sudana dan I Made Suweta.
Dapil 4 Denpasar Timur, Gerindra dikatakan optimis menyabet 1 kursi DPRD Denpasar.
Untuk sementara, kata Gus Yoga, suara tertinggi diraih oleh Anak Agung Ayu Putu Priniti.
Sementara pada Dapil 5 Denpasar Selatan, yang juga menjadi “kandang” Gus Yoga,
Gerindra disebut dapat menggaet 3 kursi anggota dewan.
3 orang yang digadang-gadang menduduki kursi tersebut yakni Gus Yoga, I Ketut Budiarta, dan I Gede Tommy Sumertha.
“Di Densel, Saya, Pak Budiarta, dan Pak Tommy,” ujar putra dari mendiang Ida Bagus Putu Sukarta, eks Ketua DPD Gerindra Bali.
Disinggung soal faktor penyebab diraihnya 10 kursi tersebut, Gus Yoga menuturkan kemenangan itu diraih tak terlepas dari ketokohan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua DPD Gerindra Bali Made Muliawan Arya alias De Gadjah.
Pasalnya, Prabowo Subianto dinilai memberikan efek ekor jas kepada para kadernya di daerah.
Ditambah lagi, kini Prabowo dikatakan mengikuti Pilpres yang didukung oleh banyak pihak.
Sementara De Gadjah, dikatakan kerap turun ke masyarakat sehingga masyarakat merasakan perhatian dari Parpol berlambang burung Garuda itu.
Faktor lainnya, kata Gus Yoga, yakni instruksi dan kerja sama dari DPP hingga ke tingkat ranting yang tersusun rapi.
“Pertama, itu faktor Pak Prabowo. Beliau jadi presiden kan didukung semua pihak.”
“Kedua, figur Ketua DPD Gerindra, Pak De Gadjah. Beliau sering turun ke masyarakat. Itu jadi image bahwa Partai Gerindra memang benar turun ke masyarakat. Ketiga, kerja sama tim yang kompak antara DPP sampai ke tingkat ranting,” bebernya.
Dengan diraihnya 10 kursi tersebut, Gerindra dapat membentuk satu fraksi di DPRD Denpasar.
Disinggung soal permasalahan yang akan diperjuangkan nantinya, Gus Yoga menuturkan 10 kursi tersebut diisi oleh berbagai macam latar belakang.
Secara pribadi, Gus Yoga mengaku akan memperjuangkan kepentingan generasi muda, hingga UMKM di Kota Denpasar.
“Kita kan dari latar belakang yang berbeda. Kalau saya, kreativitas anak muda, UMKM. Kemudahan yang bisa diberikan oleh Kota Denpasar, itu kita perjuangkan.”
“Kita berharap Kota Denpasar bisa dibangun bersama. Ada kolaborasi. Itu penting,” ujarnya.
Kendati optimis menggaet 10 kursi, Gus Yoga mengaku pihaknya tetap menunggu hasil keputusan dari KPU.
“Kita tetap menunggu ketok palu dari KPU,” pungkas Ketua DPC Gerindra Denpasar, Ida Bagus Yoga Adi Putra.
Peluang Wayan Koster di Pilgub 2024
Tensi politik di Bali kembali meningkat usai perhelatan Pemilu 2024.
Kini, publik mulai memperbincangkan sejumlah sosok yang akan masuk ke dalam bursa Pilgub Bali mendatang.
Sejumlah politisi gaek yang digadang-gadang masuk ke dalam bursa Pilgub Bali 2024 sangat beragam.
Pada kubu Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Bali, muncul sejumlah nama dari Partai Golkar.
Mereka adalah Gde Sumarjaya Linggih, I Nyoman Sugawa Korry, dan I Wayan Geredeg.
Sementara dari Gerindra, Ketua DPD Gerindra Bali Made Muliawan Arya alias De Gadjah juga tak kalah diminati warganet untuk masuk ke dalam bursa.
Parpol lain yang sementara menduduki raihan suara Pileg tertinggi, PDIP, juga menelurkan sejumlah nama.
Mulai dari Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, Menteri PPPA Bintang Puspayoga, hingga eks Gubernur Bali Wayan Koster.
Yang cukup menjadi sorotan, yakni Wayan Koster.
Sebab, dia baru satu periode menjabat sebagai Gubernur Bali.
Bahkan, jelang masa akhir jabatannya pada September 2023 lalu, dia menyiratkan kepada publik bahwa akan kembali mengikuti perebutan kursi Bali 1 pada tahun 2024 dan meminta doa restu.
Namun, publik mulai mempertanyakan soal “tiket” Wayan Koster untuk mengikuti Pilgub Bali.
Hal ini sebagai buntut kekalahan secara quick count pasangan Ganjar-Mahfud di Bali yang didukung oleh PDIP pada Pilpres 2024 lalu.
Mengamati hal ini, pengamat politik Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Dr. Drs. I Nyoman Subanda, M.Si memandang, Koster masih berpotensi mendapat rekomendasi untuk maju dalam Pilgub Bali 2024 oleh PDIP.
Pertimbangannya, kata Subanda, yakni Koster berani bersuara untuk menolak Piala Dunia U20 diselenggarakan di Bali.
Pun dengan Ganjar Pranowo, dinilai mendapat “tiket” Capres lantaran melakukan hal yang serupa.
“Logika politiknya, karena Koster sudah mau mengikuti DPP tentang berkomentar atau melarang Piala Dunia, dan itu juga dilakukan Ganjar, itu janji DPP.”
“Katanya, rewardnya itu berupa rekomendasi untuk 2024,” ungkapnya saat dihubungi Tribun Bali, Sabtu 24 Februari 2024 kemarin.
Kondisinya, PDIP Bali yang digawangi oleh Wayan Koster selaku Ketua DPD tak bisa memenangkan Ganjar-Mahfud berdasarkan hasil hitung cepat alias quick count.
Menanggapi hal ini, Subanda memandang Koster telah banyak berjasa kepada partainya dan juga kepada masyarakat.
Sejumlah proyek bernilai besar berhasil diboyongnya ke Bali atas dasar koordinasinya.
Sepanjang PDIP tak berkhianat kepada Koster, kata Subanda, maka rekomendasi PDIP untuk Pilgub Bali 2024 masih kepada Wayan Koster.
“Kalau konsisten dengan jasa itu, Koster sudah berjasa banyak dengan partainya. Koster juga banyak bermanfaat. Membawa beberapa proyek dari Jakarta ke sini.”
“Kalau PDIP tidak berkhianat kepada Koster, maka itu hadiah ketika rekomendasi ada pada Koster,” jelasnya.
Skenario terburuknya bila tak mendapat rekomendasi Pilgub Bali, maka Subanda memprediksi Koster akan mendapat reward lain dari partainya.
Subanda menuturkan, informasi yang diperolehnya dari internal PDIP Bali, upaya memenangkan Koster pada periode keduanya sebagai Gubernur Bali lebih sulit.
Alasannya, yakni adanya sejumlah kebijakan Koster yang blunder ketika dia menjabat sebagai Gubernur Bali pada periode pertamanya.
Kedua, yakni adanya pergeseran orientasi pemilih di Bali.
“Saat ini kecenderungannya, Pak Koster kan bilang ingin maju lagi. Timnya juga demikian. Saya tanya teman-teman PDIP juga kemungkinan masih Pak Koster walaupun lebih berat dari yang pertama (periode sebelumnya). Orang PDIP yang bilang.”
“Satu, karena banyak kebijakan yang blunder, kedua bergesernya orientasi pemilih. Itu berpengaruh besar. Itu tokoh-tokoh PDIP Bali yang cerita,” pungkasnya.
Daftar Nama Anggota DPR RI Dapil Bali yang Dilantik Hari Ini |
![]() |
---|
Temukan Pengganti Banteng, Jokowi dan Gibran Diisukan Segera Berlabuh ke Golkar |
![]() |
---|
Niat Prabowo Ciptakan Klub Presiden, Rangkul Megawati, SBY Hingga Jokowi untuk Jadi Anggota |
![]() |
---|
Daftar Lengkap 35 Anggota DPRD Jembrana Bali 2024, Ni Made Sri Sutharmi Suara Tertinggi |
![]() |
---|
BREAKING NEWS : 22 Petahana dan 13 New Comer Ditetapkan Jadi Anggota DPRD Jembrana |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.