Berita Bangli
Dinas PKP Bangli Pastikan Daging Babi Bebas Cacing
Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli telah melakukan pemeriksaan pos mortem.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli telah melakukan pemeriksaan pos mortem.
Pihak dinas pun memastikan daging babi yang telah disembelih masyarakat aman dikonsumsi.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas PKP Bangli, I Wayan Sarma, Selasa (27/2/2024).
Kata dia, menjelang hari raya Galungan pihaknya telah melakukan pemeriksaan babi.
Proses pemeriksaan melibatkan belasan dokter hewan yang dilakukan secara acak.
"Ada dua jenis pemeriksaan. Yang pertama Antemortem atau pemeriksaan kesehatan hewan sebelum disembelih. Sedangkan yang kedua adalah pos mortem, atau pemeriksaan kesehatan daging hewan pasca disembelih. Pemeriksaan ini sudah dilakukan sejak Minggu (25/2/2024)," ujarnya.
Untuk pemeriksaan pos mortem sendiri dilakukan pada hari Selasa (27/2/2024), yakni pada penampahan Galungan atau H-1 Galungan.
Dari hasil pemeriksaan di beberapa tempat penyembelihan, sementara tidak ditemukan cacing pita maupun penyakit lainnya.
"Pemeriksaannya meliputi daging dan organ dalam. Diantaranya hati, jantung, paru-paru, limfa, ginjal. Hasilnya tidak ditemukan cacing pita, maupun penyakit beberasan. Itu yang bisa dilihat secara kasat mata," kata dia.
Baca juga: Volume Sampah Meningkat, DLH Kerahkan 25 Unit Pengangkut Sampah
Walaupun tidak ditemukan cacing pita maupun penyakit lainnya, Sarma tetap mengimbau agar masyarakat memasak daging babi sesuai dengan kaidah-kaidah memasak yang baik.
Yakni daging maupun organ babi dimasak secara matang pada suhu diatas 70 derajat.
"Tidak boleh mengkonsumsi daging babi setengah matang apalagi mentah. Sebab dengan dimasak secara matang, maka penyakit ataupun bakteri yang terkandung didalamnya dipastikan mati. Upaya ini juga mengantisipasi terjadinya penyakit yang dapat diderita manusia. Salah satunya meningitis," tandasnya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.