APBN Terbebani Program Makan Siang Gratis, Peneliti FITRA Sebut Kapasitas Fiskal Pemerintah Sempit

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang sudah mulai pulih pasca pandemi Covid-19 diperkirakan kembali terbebani akibat adanya program makan

Editor: Ady Sucipto
Ist/instagram @prabowo
Ketua Umum Gerindra yang juga Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto (kiri). Dijadwalkan akan hadiri HUT ke-16 Gerindra di Bali. 

Bila kekhawatiran program makan siang gratis bakal memangkas anggaran di program lainnya, Bernard khawatir hal itu akan menimbulkan masalah baru. Belum lagi, dia menilai teknis program ini juga belum jelas.

Mulai dari, pendataan penerima manfaat, alur pasok bahan baku, dan implementasinya masih ke penerima manfaat.

“Alih-alih menciptakan kesejahteraan, program makan siang gratis berpotensi menambah persoalan, seperti memperlebar defisit anggaran, merusak program-program yang sudah stabil, menciptakan tumpukan sampah akibat makanan sisa, menganggu neraca perdagangan akibat bahan baku yang diimpor,” ungkapnya.

Maka dari itu, ia menyarankan agar pemerintah berpikir lebih jernih dan kreatif, dalam melihat sumber pendapatan untuk membiayai program makan siang gratis tidak bisa merealokasi anggaran dari program lainnya.

“Kecuali memang, birokrasi di Indonesia benar-benar bekerja keras untuk melakukan efisiensi anggaran. Meskipun itu sekali belum tentu efektif. Pondasi sumber anggaran program makan siang gratis masih compang-camping, tidak jauh berbeda dengan rencana implementasinya,” imbuhnya. (kontan)

>>> Baca berita terkait <<<

 

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved