Bansos Cair Rp 25 Miliar, Dinsos Bali Imbau Jangan Untuk Judi dan Membeli Rokok

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Jumlah masyarakat penerima bantuan sosial (Bansos) di Bali masih cukup tinggi.

Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Bali, Dr. Drh. Luh Ayu Aryani.

Luh Ayu menjelaskan pada periode Januari-Februari 2024 saja sudah sekitar Rp 25 miliar bansos yang dicairkan untuk 126.219 Kepala Keluarga di Bali.

Bantuan sosial itu diperuntukan untuk mengurangi beban pengeluaran keluarga kurang mampu.

Luh Ayu Aryani berharap keluarga penerima bantuan sosial itu bisa menggunakan untuk membeli kebutuhan dasar, tidak untuk berjudi atau merokok.

Baca juga: BLT Mitigasi Risiko Pangan Kembali Hadir, Simak Panduan Cara Cek Penerima Bansos Rp600 Ribu

”Untuk mengurangi beban masyarakat artinya pengurangan beban masyarakat miskin dan dia biasanya kan untuk beli kebutuhan dasar pokok, artinya beras dan pangan yang lainnya agar tidak kelaparan gitu,” katanya, Kamis 29 Februari 2024.

Ia juga berharap agar bansos tersebut tidak digunakan untuk kegiatan berjudi atau membeli rokok.

“Diharapkan tidak untuk judi, kemudian rokok. Rokok tidak bikin kenyang, tidak bikin sehat. Itu harapannya kita,” sambungnya.

Bantuan sosial yang dikucurkan Kementerian Sosial (Kemensos) RI memiliki beberapa kriteria. Berfokus pada ibu hamil, anak usia dini, SD, SMP, SMA, penyandang disabilitas.

Luh Ayu Aryani mengatakan berdasarkan data bansos yang diterima oleh masyarakat sudah tepat sasaran.

Saat dilakukan pemantauan bantuan pemerintah itu pun digunakan sesuai peruntukannya.

“Kalau menurut laporan karena kita juga memantau, melakukan pengawasan juga ya tepat sasaran. Misalkan ibu hamil memang untuk membeli susu dibantu oleh pendamping PKH juga yang di Desa,” tutupnya.

Kumpulan Artikel Bali