Berita Denpasar

Pasar Murah di Kelurahan Sumerta Denpasar, Beras dan Gas Elpiji 3 Kg Diserbu Warga

Pasar Murah di Kelurahan Sumerta Denpasar, Beras dan Gas Elpiji 3 Kg Diserbu Warga

Penulis: Putu Supartika | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN BALI/ I PUTU SUPARTIKA
Pelaksanaan pasar murah di Banjar Abian Kapas Kelod, Kelurahan Sumerta 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Saat ini harga beras di Denpasar masih tinggi, meskipun sudah ada sedikit penurunan.

Dimana harga beras kualitas tinggi yang semula Rp 17 ribu per kg, berdasarkan data Info Pasar Denpasar kini sudah turun menjadi Rp 16 ribu per kg.

Meski begitu, kebutuhan akan harga beras yang terjangkau masih tetap diharapkan oleh masyarakat.

Sehingga pasar murah jelang hari raya di Kota Denpasar pun menjadi pilihan.

Dimana beras menjadi rebutan warga saat pelaksanaan pasar murah ini.

Selain itu, gas elpiji 3 kg juga paling dicari dan menjadi rebutan.

Seperti pada pelaksanaan Pasar Murah di Balai Banjar Abian Kapas Kelod, Kelurahan Sumerta, Denpasar, Rabu 6 Maret 2024.

Nampak mobil beras dari Bulog dan mobil yang mengangkut gas LPG 3 kilogram dikerumuni masyarakat.

Terutama beras SPHP (Bulog) menjadi rebutan oleh masyarakat dengan harga yang ditawarkan mencapai Rp52.000 per 5 kilogram.

Baca juga: Berdekatan dengan Nyepi, Pujawali di Pura Sakenan Serangan Denpasar Hanya Digelar Sehari

Demikian juga gas elpiji 3 kilogram yang dalam pasar murah juga menjadi incaran dijual Rp18.000 per tabung.

Berdasarkan informasi di lapangan, dalam Pasar Murah kali ini didistribusikan 1 ton beras SPHP, 100 kilogram gula pasir dengan harga Rp17.000 per kilogram, 120 liter minyak goreng dengan harga Rp16.000 per liter dan 117 tabung gas elpiji 3 kilogram.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Denpasar, AA Gde Risnawan menjelaskan, pelaksanaan pasar murah ini sudah berlangsung sejak awal bulan Februari 2024.

“Pasar murah ini bertujuan untuk mengatasi persoalan ketahanan pangan di Kota Denpasar,” katanya.

Ia menambahkan, penyelenggaraan pasar murah ini akan berlanjut hingga akhir April nanti ini dalam rangka menjaga inflasi serta mengantisipasi lonjakan harga di tengah banyaknya hari raya umat beragama yang berlangsung 3 bulan ini.

Selain pasar murah, dalam upaya menekan lonjakan harga dan mengendalikan inflasi, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bersama Satgas Pangan juga telah terjun langsung ke distributor serta Bulog untuk memastikan ketersediaan pangan.

Baca juga: Kejahatannya Naik Level, Pengakuan Mang Ajus di Buleleng Bikin Geleng Kepala, Beraksi Sejak 14 Tahun

Agung Risnawan mengatakan untuk beras di Gudang Bulog tersedia 1.500 ton yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga akhir Mei.

Selain itu, pihaknya juga terus memantau harga komoditi di pasar tradisional dengan berpegangan kepada 5 pasar besar di Denpasar. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved