WNA Meninggal di Puncak Gunung Agung

Jenazah di Gunung Agung Bali Dievakuasi, Dia Adalah Alexander Bimo Haryotejo, Warga Semarang

Korban ditemukan sudah dalam keadaan tak bernyawa mengenakan pakaian warna hitam

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
istimewa
Proses evakuasi jenazah yang ditemukan di puncak Gunung Agung pada 13 Maret 2024 - Jenazah di Gunung Agung Bali Dievakuasi, Dia Adalah Alexander Bimo Haryotejo, Warga Semarang 

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali), I Nyoman Sidakarya, mengatakan jenis kelamin jenazah tersebut laki-laki dan kondisi jenazah masih baik.

Mengenai identitas didapatkan jenazah itu seorang WNI asal Yogyakarta.

"Identitas atas nama Alexander Bimo Haryotejo, usia 60 tahun, wiraswasta, asal kelahiran DI Yogyakarta, alamat domisili Desa Bongsari, Semarang Barat," ungkap Nyoman Sidakarya.

"Info detail belum ada terkait barang-barang apa saja yang ditemukan, tim fokus dulu mengevakuasi korban," ucapnya.

Desa Adat Besakih, Kecamatan Rendang akan menggelar pecaruan serta prayascita pasca ditemukan jenazah di Puncak Gunung Agung, Selasa 12 Maret 2024 sore.

Upacara rencana digelar 2 atau 3 hari usai petugas mengevakuasi jenazah ke bawah, dan dilaksanakan di Pengubengan, Desa Besakih.

Bendesa Adat Besakih, Jro Mangku Widiarta, mengaku, penemuan jenazah di Puncak Gunung sudah dirapatkan bersama prajuru di Besakih.

Hasilnya, desa adat berencana melaksanakan pecaruan dan prayascita untuk membersihkan lokasi di Kawasan area Pura Agung Besakih sebelum dilaksanakannya Ida Bhatara Turun Kabeh.

"Upacara pembersihan rencana dilaksanakan 2 atau 3 hari pasca evakuasi. Lokasi rencana dipusatkan di Pengubengan, Desa Besakih, Kecamatan Rendang. Semoga upacara pembersihan jalan lancar, tidak ada hambatan," harap Jro Mangku.

Pihaknya meminta wisatawan domestik dan mancanegara tidak melakukan pendakian selama dilakukan karya Ida Bhatara Turun Kabeh.

"3 hari sebelum nedunang Ida Bhatara jalur pendakian harus steril. Tidak boleh ada pendakian. Wisatawan harus menghormati karena adanya upacara," kata Jro Mangku Widiarta.

Aktivitas pendakian ke Gunung Agung, Rendang Karangasem ditutup sementara selama 29 hari, 17 Maret sampai 14 April 2024 karena upacara Tawur Tabuh Gentuh serta Karya Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Agung Penataran Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem.

Penutupan pendakian dilakukan untuk memperlancar upacara dari awal hingga akhir. Yang terpenting untuk menjaga kesucian Pura Besakih.

"Penutupan sudah kesepakatan bersama. Oleh karena itu saya mengimbau warga tak lakukan pendakian selama karya. Warga harus menghormati," kata Jro Mangku Widiarta.

Panitia Karya Ida Bhatara Turun Kabeh sudah memberitahu ke guide untuk menunda pendakian jika ada wisatawan yang hendak mendaki.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved