DBD Di Bali

Antisipasi Dampak Parah Hingga Kematian Karena DBD, Ini Saran Kadiskes Gianyar

Antisipasi Dampak Parah Hingga Kematian Karena DBD, Ini Saran Kadiskes Gianyar

Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Fenty Lilian Ariani
Istimewa
Kadiskes Gianyar, Ni Nyoman Ariyuni 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Kepala Dinas Kesehatan Gianyar, Ni Nyoman Ariyuni meminta masyarakat peka terhadap gejala penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

Sebab dapat mengakibatkan melayangnya nyawa.

Adapun dalam mengantisipasi dampak yang parah, Ariyuni meminta segera datang ke fasilitas kesehatan (faskes) terdekat jika mengalami gejala seperti berikut.

Seperti sakit kepala, nyeri otot, nyeri pada tulang dan sendi, mual muntah dan mengalami ruam.

Dalam beberapa kasus, gejala DBD dapat mengancam jiwa ketika pasien mengalami  Dengue Syok Sindrom (DSS).


"Untuk korban meninggal karena DBD ini, yang bersangkutan saat tiba di rumah sakit sudah dalam keadaan DSS,"

"Kepada masyarakat, supaya segera ke faskes terdekat jika mengalami mulai dari sakit seperti sakit kepala hingga ruam," ujar Ariyuni.

Baca juga: DLH Bangli Siapkan Rp 100 Juta Untuk Perawatan Alun-alun

Ariyuni juga sangat berharap pada satu lingkungan keluarga, harus ada jumantik, yaitu orang yang bertugas memantau jentik nyamuk.

"Jangan sampai menunda-nunda pengobatan. Dan, yang terpenting, satu rumah satu jumantik, itu lebih efektif dalam mencegah dan memerangi DBD," tandasnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved