Berita Tabanan
Konflik Transportasi Online, Manajemen BBG dan Warga Pangkung Tibah Bikin Kesepakatan
Konflik Transportasi Online, Manajemen BBG dan Warga Pangkung Tibah Bikin Kesepakatan
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Persoalan transportasi lokal dan online, sering berujung konflik. Itu pula yang dialami antara Manajemen Bali Beach Glamping di Tabanan dengan warga Banjar Adat Langudu, Desa Pangkung tibah, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan.
Untuk membuat nyaman tamu, dan masyarakat bisa bekerja. Akhirnya kedua belah pihak bersepakat. Kesepakatan ini disaksikan oleh pimpinan di tingkat Kecamatan hingga Anggota DPRD Provinsi Bali, Nyoman Adi Wiryatama.
Kapolsek Kediri, Kompol Ni Luh Komang Sri Subakti mengatakan bahwa dari persoalan itu akhirnya ada kesepakatan untuk mengedepankan transportasi lokal.
Dan armada dari BBG digunakan pada darurat.
Atau hanya Pengecualian terhadap keluarga atau owner yang saat menggunakan. Tidak akan mengantar tamu ke bandara.
Kemudian, kesepakatan juga menyangkut tidak ada lagi pemasangan sepanduk anarkis dan penyetopan transportasi lain.
Dapatnya berbagi Antara Manejemen dan masyarakat serta ke transparan Manejemen BBG.
Mengesampingkan persepektif hukum atau ketika terjadi persoalan maka akan menyelesaikan permasalahan dengan kekeluargaan.
Pihak Manejemen lebih transparan dalam penentuan ketenagakerjaan lokal.
“Dan seluruhnya Sepakat menjaga Nama baik BBG. Dan soal transportasi nanti ada warga lokal yang dipekerjakan mengurusi transportasi itu,” ucapnya Mingu 17 Maret 2024.
Baca juga: Digelar 6 Bulan Sekali, Ngerebong Kerap Disebut Magalung di Kesiman atau Ngereh Lemah
Subakti menjelaskan, hal di atas ini merupakan konflik antara manajemen BBG dan warga Banjar Adat yang sempat terjadi.
Yang dasarnya, ialah masalah taksi online dan lokal. Dimana taksi online sering membawa tamu dari BBG keluar.
Yang sejatinya, warga meminta supaya transportadi lokal, yang bekerja atau mengangkut tamu. Bukan transportasi online.
“Sehingga harus ada kesepakatan. Terutama untuk tamu yang keluar ya. Kalau tamu-tamu masuk warga membolehkan. Tapi kalau Keluar pakai taksi lokal,” ungkapnya.
Subakti menuturkan, awalnya kesepakatan itu sudah terjalin.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.