Ayah Ayu Miranda Bongkar Hubungan Putrinya dengan Pacar, Ada Kaitan dengan Kejadian di Denpasar?

TRIBUN-BALI.COM - Kabar duka meninggalnya Komang Ayu Miranda yang mengakhiri hidup di kos-kosan di Denpasar menggemparkan publik di media sosial.

Kabar yang beredar di media sosial, Ayu Miranda nekat mengakhiri hidupnya diduga karena persoalan asmara dengan sang pacar.

Ucapan duka bagi Ayu Miranda mengalir deras di media sosial yang mengakhiri hidup di kos-kosan di Denpasar.

Baca juga: Selamat Jalan Ayu Miranda, Balian di Karangasem Larang Pulang ke Denpasar, Sempat Cium Ibunda

Ayah Ayu Miranda, Wayan Sudana tak menampik kepergian putrinya memiliki kaitan dengan hubungan dengan sang pacar.

Sebelumnya di media sosial juga dikabarkan bahwa pacar Ayu Miranda bekerja di kapal pesiar.

Pasca meninggal, jenazah Ayu Miranda telah dilakukan proses pembakaran di Banjar Yeh Malet, Antiga Klod, Kecamatan Manggis, Karangasem, Minggu (17/3/2024) siang.

Baca juga: Firman Mengaku Jual Sabu Atas Perintah Kakak, Positif Gunakan Narkoba

Wayan Sudana membenarkan hubungan Ayu Miranda dan sang pacar sempat terjadi masalah.

Masalah asmara Ayu Miranda dan pacarnya itu, setelah hari raya Galungan.

Sudana membenarkan sebelum Ayu Miranda mengakhiri hidup sempat mendapatkan pesan lewat Instagram agar tak mendekati sang pacar.

Mengingat pacar Ayu Miranda akan segera menikah, dan sudah menentukan harinya.

"Anak saya  sempat di DM melalui Instagram. Kemungkinan itu yang buat anak syok," kata Sudana.

Melihat kondisi Ayu Miranda yang terpukul akibat hubungan asmaranya, Sudana berinisiatif membawa putrinya berobat ke balian (paranormal).

Pesan Balian ketika itu, Ayu Miranda tidak diperbolehkan ke Denpasar 

Namun, Ayu Miranda memilih untuk tetap kembali ke Denpasar setelah perayaan Nyepi.

Ayu Miranda juga mengaku pada orangtuanya bahwa dirinya baik-baik saja.

Nyepi Jadi Kenangan Terindah Bareng Ayu Miranda

Kenangan bersama Ayu Miranda masih sulit dilupakan keluarganya di Karangasem, apalagi dengan cara gantung diri.

Keluarga merasa sangat terpukul dengan kepergian Ayu Miranda.

Apalagi saat lihat dan memandangi foto Ayu Miranda yang diupload di media sosial.

Orangtua Ayu Miranda seperti belum percaya dengan kejadian yang menimpa anaknya.

Beberapa hari sebelumnya, Ayu Miranda  sempat berkumpul bersama keluarga saat perayaan hari raya Nyepi.

"Saat Hari Raya Nyepi, Komang Ayu Miranda pulang dan kumpul bersama keluarga. Keluarga melihat ada beberapa kejanggalan," kata Sudana, Senin (18/3/2024).

Pria asal Banjar Yeh Malet, Antiga Klod, Kecamatan Manggis ini mengaku, Ayu Miranda sempat  perlihatkan perilaku  janggal disaat Nyepi.

Ayu Miranda tiba-tiba mencium hangat ibu dan adiknya setelah bangun  tidur.

Ayu Miranda bangun jam 12.00 wita saat Nyepi.

"Lalu mencium ibu dan adiknya yang sakit," imbuh Sudana  dengan wajah sedih.

Sudana berdoa supaya Ayu Miranda mendapatkan tempat terbaik di alam sana.

Menurut keterangan orangtua, Ayu Miranda sudah lama bekerja di Denpasar.

"Biasanya dia pulang saat libur," kata Sudana.

Ayu Miranda memilih mengakhiri hidup di kos-kosannya di Denpasar dengan cara gantung diri.

Diduga Ayu Miranda memutuskan mengakhiri  hidupnya setelah ada pesan melalui media sosial yang mengabarkan jika  pacarnya akan segera menikah.

Sempat Bertengkar Dengan Orangtua

Selain Ayu Miranda, kasus mengakhiri hidup juga menimpa seorang pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) di Karangasem.

korban ditemukan meninggal dengan cara gantung diri di palang pintu kamar rumahnya di Kecamatan Manggis, Sabtu 16 Maret 2024, sekitar pukul 17.30 Wita.

Inisial korban ialah Ni Putu CY, perempuan asal Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Bali.

Info di lapangan, yang pertama melihat kejadian yakni adik CY.

Saksi hendak ke belakang rumah untuk mencari sesuatu.

Sesampainya di belakang, saksi melihat CY dari jendela sudah posisi gantung diri di palang kamar memakai tali plastik biru.

Kemudian saksi berteriak meminta bantuan ke tetangga dekat rumahnya.

Kasi Humas Polres Karangasem, IPTU Gede Sukadana, seizin Kapolres Kabupaten Karangasem, AKBP I Nengah Sadiarta, mengatakan CY sempat bertengkar dengan orangtuanya sebelum gantung diri.

Pertengkaran tersebut terjadi karena CY sering keluar rumah bersama teman-temannya.

Handphone CY pun akhirnya disita dan dibawa oleh orangtuanya.

"Sabtu (16 Maret 2024), korban (CY) sempat bertengkar dengan orangtua karena korban sering bermain keluar rumah bersama teman-temannya, serta HP korban diminta orangtua. Selesai tengkar orang tua bekerja,"tambah IPTU Gede Sukadana, Minggu 17 Maret 2024.

Warga sekitar langsung berdatangan ke lokasi untuk mengevakuasi CY.

Pintu kamar didobrak, lalu tali dipotong, serta jenazahnya diturunkan.

Tim medis dari Puskesmas Manggis datang untuk memeriksa jenazah.

CY meninggal murni dikarenakan gantung diri. Tidak ada ditemukan tanda kekerasan di tubuh CY.

"Motif korban gantung diri yakni kemungkinan korban sakit hati sempat bertengkar dan dimarahi orangtuanya,"prediksi Gede Sukadana.

Keluarga CY menolak untuk dilakukan otopsi, dan membuat surat pernyataan dari pihak keluarga.

Berita atau artikel ini tidak bertujuan untuk menginspirasi tindakan bunuh diri. Pembaca yang merasakan tanda-tanda depresi dan memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit atau klinik yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa. Anda juga bisa simak hotline https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/