Berita Bali

Raihan Suara Menurun di Pemilu 2024, Arya Wedakarna Singgung Gagasan Bagi Suara

Raihan Suara Menurun di Pemilu 2024, Arya Wedakarna Singgung Gagasan Bagi Suara

Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN BALI/ Ida Bagus Putu Mahendra
Anggota DPD RI, Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna. Tanggapi penurunan raihan suara di Pemilu 2024. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Raihan suara calon Anggota DPD RI, Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna menurun pada Pemilu 2024.

Data yang dihimpun Tribun Bali, Arya Wedakarna yang juga seorang incumbent itu berhasil mengoleksi 378.300 suara pemilih.

Raihan suaranya tersebut berhasil mengantarkannya menduduki posisi kedua perolehan suara tertinggi untuk DPD RI pada Pemilu 2024.

Padahal Pemilu 2019 lalu, Arya Wedakarna berhasil menduduki posisi pertama raihan suara tertinggi.

AWK, sapaan akrabnya, melesat tak terkejar dengan raihan 742.781 suara pemilih.


Soal penurunan raihan suaranya itu, AWK menyinggung gagasan bagi-bagi suara yang sempat disampaikannya jauh-jauh hari sebelumnya.

Salah satunya, disampaikan ketika sesi jumpa pers bersama awak media ketika dia mendaftarkan diri ke KPU Bali untuk pencalonan DPD RI Pemilu 2024, Desember 2022 lalu.

“Ingat nggak waktu tiang (saya) pendaftaran di KPU? Waktu itu kan sempat menyampaikan saya bagi suara,” ungkapnya saat ditemui Tribun Bali di Kantor DPD RI Provinsi Bali, Selasa 19 Maret 2024.

Pria yang telah menjadi senator sejak 2014 lalu itu mengajak melihat sejumlah hal. Mulai dari proses, dana kampanye, dan safari politiknya pada Pemilu 2024.

Baca juga: Tim Kepresidenan RI Kunjungi Unit Layanan Disabilitas Gianyar


Semua hal tersebut, terkesan “minimalis” bila dibandingkan dengan Pemilu sebelumnya.

Selain itu, AWK juga mengajak melihat runtutan peristiwa yang terjadi. Mulai dari pelaporan ke aparat berwenang, hingga gugatannya di pengadilan.

Baginya, mendapat posisi kedua peraih suara tertinggi pada Pemilu 2024 merupakan capaian yang positif.

“Kalau kita lihat dari timelinenya, macam-macam masalah. Di pengadilan, dilaporin. Dengan mendapat posisi 2, sudah sangat luar biasa. Nanti kita kejar. Gampang,” bebernya.

Namun yang terpenting baginya, kini para calon Anggota DPD RI yang akan lolos ke Jakarta seluruhnya merupakan putra-putri Bali.

Sebab mewakili Bali, kata AWK memerlukan sosok yang paham soal budaya Hindu dan Bali.

“Tetapi sesuai dengan harapan masyarakat, astungkara yang mewakili semeton. Mereka yang paham budaya Hindu, paham budaya Bali,” imbuhnya.

Baca juga: Viral Kematian Ayu Miranda, Ini Hukuman dan Dosa Akhiri Hidup Dalam Ajaran Agama Hindu


Diketahui, AWK menjadi satu-satunya incumbent DPD RI yang kembali masuk dalam empat besar raihan suara tertinggi di Pemilu 2024.

Sementara 3 sisanya yakni Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, Ni Luh Puty Ary Pertami Djelantik alias Niluh Djelantik, dan I Komang Merta Jiwa merupakan orang baru.

Sehingga, AWK mengaku akan membimbing dan memberi masukan kepada mereka yang dikatakan masih memerlukan penyesuaian.

Pun soal tugas, AWK memandang perlu adanya pembagian tugas antar Anggota DPD RI yang disesuaikan dengan latar belakang yang bersangkutan.

“Pokoknya kalau AWK tanggal 1 Oktober (2024) dilantik, langsung gas. Kalau teman-teman kan masih penyesuaian. Dan kewajiban tiang (saya) memberikan bimbingan.

Kami berkantor nanti dengan Pak Rai Mantra, Ibu Djelantik, dengan Pak Sejiwa. Kita harus bersatu sudah. Nanti kita bagi-bagi tugas,” pungkasnya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved