Kebakaran di Gianyar

4 Mobil Damkar Dikerahkan Dalam Penangan Kebakaran Rumah di Guwang Sukawati

4 Mobil Damkar Dikerahkan Dalam Penangan Kebakaran Rumah di Guwang Sukawati

Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN BALI/ Wayan Eri Gunarta
Kabid Damkar Gianyar, I Putu Pradana menerjunkan empat unit mobil pemadam dalam menangani kebakaran bale dauh milik I Wayan Sukarmen 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Kabid Damkar Gianyar, I Putu Pradana menerjunkan empat unit mobil pemadam dalam menangani kebakaran bale dauh milik I Wayan Sukarmen, di Banjar Sakih, Desa Guwang, Sukawati, Gianyar, Bali, Rabu 20 Maret 2024. 

"Saat tiba di lokasi, api sudah sangat besar. Beruntung kita bisa menghalau api tidak merembet ke bangunan lain, terutama ke rumah tetangga yang cukup dekat dengan api," ujar Pradana.

Pradana mengatakan, kendala yang dihadapi dalam penanganan ini, ialah letak rumah yang terbakar masuk ke dalam gang, sehingga mobil tidak bisa langsung berhenti di depan rumah.

Karena itu, pihaknya pun harus menyambung selang air, agar bisa menjangkau lokasi kebakaran. 


"Astungkara, kendala bisa kita atasi, dan kita pastikan tidak terdapat korban dalam peristiwa ini, hanya kerugian material lebih dari Rp 100 juta," ujarnya.

Adapun pokok yang terbakar ini adalah satu unit bale dauh seluas 11 meter x 6 meter, lengkap dengan isinya, mulai dari dokumen, barang elektronik hingga pakaian.

"Penyebab kebakarannya masih dalam penyelidikan kepolisian," ujarnya.

Sebelumnya, diketahui air keran yang bersumber dari sungai di rumah ini tidak hidup.

Karena itu, warga yang datang dalam memadamkan api pun hanya bermodal air got dan air kolam hias yang ada di samping TKP..

Baca juga: Warga Sakih Gotong Royong Padamkan Api Menggunakan Air Got dan Kolam Hias

Warga setempat, I Kadek Swastika (29) yang merupakan anggota BPBD Gianyar, menjelaskan saat kejadian terjadi, ia langsung menghubungi markasnya untuk segera dikoordinasikan ke Dinas Pemadam Kebakaran Gianyar.

Namun sebelum Damkar tiba, ia bersama pihak keluarga korban dan warga, berusaha memadamkan api dengan alat seadanya.

"Saat itu api sudah besar. Air sungai mati salurannya. Kami melakukan pemadaman menggunakan air got dan air kolam. Bukannya padam, api malah menyambar-nyambar sangat besar," ujarnya. 

Bendesa Adat Guwang, Cokorda Rai mengatakan, pihaknya mengapresiasi gotong-royong Krama pada musibah ini.

Kata dia, tanpa ada yang mengkomandoi, mereka saling membantu, baik dalam memadamkan api, maupun membersihkan puing sisa kebakaran. 

"Krama dengan antusias datang menolong warga. Diinformasikan dari mulut ke mulut tanpa ada yang mengkomandoi," ujarnya.

(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved