Berita Badung
Rancang PKS, Pemkab Badung Akan Beli Gabah Petani pada April 2024 Mendatang
Rancang PKS, Pemkab Badung Akan Beli Gabah Petani pada April 2024 Mendatang
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Pemkab Badung melalui Perumda Pasar dan Pangan Mangu Giri Sedana (MGS) mulai merancang perjanjian kerjasama (PKS) antara petani dan Perumda MGS.
Bahkan program pembelian gabah petani secara langsung rencananya akan dilakukan April 2024 mendatang.
Dirut Perumda Pasar dan Pangan MGS Kabupaten Badung, I Wayan Suryantara saat dikonfirmasi Kamis 21 Maret 2024 mengatakan jika dirinya kini tengah merancang rencana kerjasama pembelian gabah dari petani di Gumi Keris.
Bahkan rencana pembelian gabah petani itu pun sudah dibahas dalam rapat bersama Pekaseh Subak di Kabupaten Badung.
"Saat ini masih membuat kerjasama kemitraan. Setetelah itu akan dituangkan melalui PKS secara tertulis," ujar Suryantara.
Menurutnya, dalam PKS tersebut nantinya dari petani dan Perumda MGS memiliki kewajiban masing-masing.
Dari pihak petani nantinya yang akan dikerjasamakan adalah lahannya atau me jual gabahnya langsung.
Adanya PKS ini pun diyakini tidak menyebabkan kerugian bagi petani.
"Maksud dalam kerjasama ini adalah, agar harga gabah ini terproteksi. Petani tidak menjadi korban akibat mungkin nanti adanya panen raya, harganya drastis turun," jelas mantan Perbekel Desa Petang itu.
Baca juga: Tak Kuat Nanjak, Sebuah Bus Terbalik di Pupuan Tabanan, 9 Orang Alami Luka Ringan
Rencananya, pembelian gabah langsung ke petani ini akan dilakukan pada April 2024.
Konsep kerjasama ini dapat dilakukan dengan seluruh petani yang memiliki lahan basah di Kabupaten Badung.
Meski belum membeli gabah langsung dari petani, Perumda Pasar dan Pangan MGS telah menjual beras kepada pengawai di OPD Kabupaten Badung.
Beras ini dibeli dari Rice Milling Unit (RMU) milik UMKM di Badung.
Pembelian gabah langsung dari petani ini dirancang sejalan dengan pembangunan RMU yang berada di bawah Perumda.
"Selama ini kami kerjasama dengan RMU milik UMKM di Kabupaten Badung, anggaplah kami menjadi marketingnya sementara. Kalau annti memiliki RMU sendiri, RMU ini tidak mematikan RMU lainnya, karena kapasitasnya tidak sampai ribuan ton untuk masyarakat badung," jelasnya.
Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa sebelumnya menerangkan, akan mempercepat realisasi program Bupati / Pemerintah Kabupaten Badung melalui Perumda Pasar dan Pangan MGS dalam menyerap hasil produksi petani berupa gabah.
Sehingga petani tidak lagi bertransaksi dengan tengkulak yang mematok harga dibawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP).
Bahkan Pemerintah Kabupaten Badung telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 31 miliar pada perubahan APBD 2023 untuk penyertaan modal Perumda Pasar dan Pangan.
Baca juga: Pagar Jogging Track Twin Tower Bolong, Warga Khawatir Makan Korban Jiwa
Dengan anggaran tersebut, produksi para petani dalam bentuk gabah akan dibeli melalui Perumda Pasar dan Pangan.
"Nanti hasil berasnya dijual ke masyarakat termasuk pegawai di lingkungan Pemkab Badung. Upaya ini disamping untuk menghindari praktik tengkulak, juga praktis akan dapat menaikkan pendapatan petani,” jelas Sekda Adi Arnawa.
Diberitakan sebelumnya Pemerintah kabupaten Badung akan segera merealisasikan program Serapan Gabah Petani (Sergab) sebagai upaya memperkuat cadangan beras pemerintah.
Begitu juga untuk menjaga stabilitas harga di tingkat produsen.
Hal itu pun terungkap saat Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa menggelar rapat koordinasi bersama Perumda Pasar dan Pangan dan Pekaseh se-Badung di Ruang Kerta Gosana Puspem Badung, Rabu 20 Maret 2024. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.