Berita Jembrana

Pelaku Usaha dan Peternak Diminta Tak Datangkan Hewan dari Luar Wilayah Bali

Pelaku Usaha dan Peternak Diminta Tak Datangkan Hewan dari Luar Wilayah, Batasi Mobilitas dan Kebersihan Kandang Jadi Kunci Utama

Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Fenty Lilian Ariani
Tribun Bali/ I Made Prasetia
Suasana saat pembagian hewan babi potong untuk Desa Adat serangkaian Hari Suci Nyepi 2024 belum lama ini. 

NEGARA, TRIBUN-BALI.COM - Para peternak khususnya hewan babi kembali dihantui rasa khawatir sekaligus takut terhadap ancaman virus ASF yang sempat meledak di tahun 2020 lalu.

Terlebih lagi, saat ini ratusan ekor babi dilaporkan mati diduga diserang virus tersebut di Bali khususnya wilayah Kabupaten Karangasem.

Pemerintah mewanti-wanti masyarakat juga pelaku usaha khususnya peternak babi untuk meningkatkan biosecurity.

Terpenting, para pelaku usaha agar sementara waktu tidak mendatangkan ternak babi dari wilayah lain.

"Ya jangan sampai kasus yang sama saat itu (awal 2020) terulang kembali. Sehingga kasus saat itu kita jadikan cerminan untuk waspada di setiap saat dengan meningkatkan biosecurity di masing-masing ternaknya," kata Bendesa Adat Sumbersari, I Ketut Subanda saat dikonfirmasi, Rabu 27 Maret 2024.


Menurutnya, memang ada rasa khawatir dan was-was dari peternak.

Namun begitu, pihaknya telah menyampaikan ke seluruh peternak untuk tetap tenang dan melakukan langkah antisipasi atau pencegahan.

Termasuk jika ada hewan ternak yang mengalami gejala agar segera dieksekusi untuk membatasi penyebaran penyakit. 

"Terutama pembatasan mobilitas ternak serta orangnya. Untuk sementara jangan dulu mendatangkan ternak dari wilayah lain. Kemudian juga sudah ditegaskan untuk menjaga kebersihan kandangnya setiap saat," tegasnya.

Baca juga: Viral Bule Amerika Diduga Culik Bocah di Kuta Selatan, Polisi akan Periksa Kondisi Kejiwaan Pelaku


Selain itu, kata dia, juga telah disarankan untuk melakukan langkah penyemprotan desinfektan secara berkala.

Pihaknya telah membantu desinfektan ke masing-masing peternak di wilayahnya untuk diatur sedemikian rupa.

Kepala Bidang Keswan-Kesmavet, Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Wayan Widarsa menegaskan, kasus serangan virus African Swine Fever (ASF) diharapkan tidak ditemukan di wilayah Jembrana.

Untuk itu, masyarakat khususnya peternak babi agar tidak resah dan khawatir namun tetap waspada. 

"Astungkara dan semoga tidak ditemukan di Jembrana (Kematian Virus ASF). Lakukan langkah-langkah pencegahan seperti sebelumnya," tegas Widarsa saat dikonfirmasi, Rabu 27 Maret 2024.

Dia menyebutkan, beberapa langkah yang bisa dilakukan diantaranya memberikan pakan terbaik terhadap ternaknya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved