Berita Bali
Tangis Mensos di Krisna Oleh-oleh Blangsinga Bali, Ajik Krisna Bangun Pabrik Khusus Pekerja Difabel
Ajik Krisna akan membangun pabrik yang khusus mempekerjakan masyarakat difabel di Bali.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
“Kita memulangkan sistem estafet melalui Provinsi terdekat itu sudah sesuai kesepakatan Kemensos,” kata Kepala Dinas Sosial P3A Provinsi Bali Luh Ayu Aryani, Selasa 26 Maret 2024.
Luh Ayu mengatakan, pada 2023 Dinsos Bali telah memulangkan 344 orang telantar, dengan rincian ke Jawa Timur 246 orang dan ke NTB 98 orang.
“Mungkin kemarin juga ada penambahan karena tiap hari rasanya Satpol PP yang kita ajak kerja sama juga membawa gelandangan pengemis ke sini yang mungkin bisa dikoordinasikan untuk dipulangkan, biar tidak menggelandang ke sana ke mari,” imbuhnya.
Selain dari NTB dan Jawa Timur juga ditemukan orang telantar dari Karangasem, namun jumlahnya tidak banyak.
Karena sudah ada kerja sama juga dengan kabupaten/kota agar masyarakatnya tidak menggelandang.
Usia orang yang menggelandang ini mulai dari usia produktif sampai lanjut usia.
Sementara itu, secara intern untuk pembinaan, pemberdayaan, peningkatan kompetensi memang kewenangannya ada di Provinsi Bali dengan kabupaten/kota agar melakukan sinergi dan kolaborasi.
“Tetapi tetap karena keingintahuan mereka di Bali gimana sih. Karena banyak pekerjaan katanya di Bali. Seperti ada gula, ada semut. Jadi keingintahuan mereka besar untuk ke Bali. Sehingga kadang naik truk pun oke. Setelah di sini, sudah melihat langsung, kalau tidak punya skill kan susah juga,” bebernya.
“Kami sih dari sisi transportasi sama makan mereka saat akan diberangkatkan. Travel kan harus bayar, menyeberang juga harus mencarikan tiket. Mereka tidak punya uang sama sekali,” katanya.
Sementara itu, content creator dengan segmen kegiatan sosial masih menemukan keluarga miskin di Bali.
Seperti salah satu content creator di akun Tiktok yakni Ni Luh Getas yang turut membagikan kisah-kisah keluarga kurang mampu di Bali.
Sebelumnya, Pemprov Bali tengah fokus menurunkan angka kemiskinan ekstrem di Bali.
Luh Ayu Aryani mengatakan kemiskinan ekstrem di Bali sudah turun angkanya.
“Kan kalau tadinya di Maret 2023 angkanya 0,54 ya sekarang sudah di titik 0,19. Jadi ngerombonya sudah berhasil. Jadi semua kabupaten/kota dengan CSR-nya bekerja sama dengan pemerintah swasta, pengusaha ikut ngerombo ikut mengintervensi kemiskinan ekstrem,” kata Luh Ayu.
Angka kemiskinan ekstrem 0,19 merupakan angka atau jumlah dari seluruh kabupaten/kota di Bali.
Hingga kini kabupaten yang masih menjadi perhatian untuk kemiskinan ekstrem adalah Karangasem, Bangli dan Jembrana.
Ketika disinggung banyak content creator yang membuka donasi untuk keluarga miskin di Bali, Luh Ayu mengatakan, pihaknya sangat berterima kasih.
Ia pun mengakui pihaknya masih banyak memiliki keterbatasan untuk membantu seluruh keluarga miskin di Bali.
“Karena kita kan keterbatasan tenaga baik yang di provinsi maupun kabupaten/kota sehingga kalau sudah ada seperti itu kita pasti assignment dari pihak pendamping, baik dari ketenagakerjaan kesejahteraan sosial dari kecamatan pendamping PKH bersatu padu pilar sosial kita untuk meng-assignment data yang memang viral,” imbuhnya.
Dengan bantuan content creator membagikan kondisi keluarga miskin di Bali maka akan dilakukan pengecekan lagi apakah keluarga tersebut sudah mendapatkan bantuan secara rutin kemudian apakah memiliki program keluarga harapan (PKH) dan bantuan apa saja yang sudah didapat dari relawan atau komunitas.
Pengecekan dimulai dari KK, KTP apakah keluarga tersebut masuk pada data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).
“Misalnya rumah tidak layak huni mereka butuh pemberdayaan untuk kemandirian. Intinya mengurangi beban pengeluaran yang miskin pemberdayaan untuk kemandirian dan ngerombo dengan filantropis ya artinya dermawan-dermawan dan data yang aktif untuk mengintervensi kemiskinan,” katanya. (sar)
Kumpulan Artikel Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.