Berita Bali
DBD Serang 2.372 Orang, Empat Meninggal, Dinkes Bali Masih Tunggu Kajian Wolbachia
Dokter Raka mengatakan, setidaknya dalam satu rumah harus ada satu jumantik yang peka dengan penerapan PSN.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali merebak di Bali pada awal 2024.
Hal ini seiring dengan masuknya musim penghujan di Bali.
Plt Kepala Bidang P2P Dinkes Bali dr I Gusti Ayu Raka Susanti mengatakan, jumlah pasien DBD pada bulan Januari 2024 sebanyak 709 orang, Februari 885 orang dan Maret sebanyak 778 orang.
Sehingga total pasien DBD di Bali pada awal Tahun 2024 sebanyak 2.372 orang dan 4 meninggal dunia.
Baca juga: Kasus DBD Awal Tahun di Bali Merebak Lagi Sentuh 2.372 Kasus, Dinkes Masih Tunggu Kajian Wolbachia
“Kalau musim hujan sudah turun kasus akan turun. Memang berkisar segitu juga pada Tahun 2023. Ini kan memang masih perlu sosialisasi terus dengan masyarakat terkait upaya penanggulangan DBD terutama pemberantasan sarang nyamuk (PSN),” kata dr Raka, Kamis 28 Maret 2024.
Dokter Raka mengatakan, setidaknya dalam satu rumah harus ada satu jumantik yang peka dengan penerapan PSN.
Sehingga bisa waspada jika menemukan genangan air di areal rumah.
Selain di rumah, pengawasan DBD juga penting dilakukan di areal sekolah atau tempat ibadah.
Tentunya ini memerlukan sinergi dari masyarakat.
“DBD ini lebih banyak diderita remaja dewasa. Pasien DBD yang meninggal di Tahun 2024 yakni pada Bulan Februari dari Kabupaten Klungkung dan Bulan Maret dari Denpasar dan Gianyar. Awal tahun tren DBD tinggi,” imbuhnya.
Mengenai pencegahan DBD dengan nyamuk Wolbachia kapan akan diterapkan, dr Raka mengatakan, masih dipersiapkan oleh Kementerian Kesehatan.
“Wolbachia masih proses komunikasi dengan Kemenkes untuk kesiapannya,” tutupnya. (sar)
Kumpulan Artikel Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.