Berita Bali
Niluh Djelantik: Perempuan Bali Berhak Mendapatkan Ruang Yang Sama di Ruang Publik
Niluh Djelantik: Perempuan Bali Berhak Mendapatkan Ruang Yang Sama di Ruang Publik
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Dalam rangka menyambut Hari Kartini yang diperingati setiap 21 April, IndoLinen sebagai perusahaan penyuplai perlengkapan kamar tidur dan home living yang dirintis oleh seorang Kartini menggelar talkshow dengan menghadirkan para Kartini hebat di Bali.
Talkshow tersebut bertajuk 'Perempuan di Ruang Publik : Peran Kepemimpinan Perempuan Dalam Menjaga Kearifan Lokal Ditengah Modernisasi'.
Talkshow ini menghadirkan tiga orang narasumber hebat yang telah berkontribusi besar pada bidangnya masing – masing.
Ketiga Kartini hebat itu diantaranya: Ni Luh Djelantik sebagai aktivis wanita dan anggota terpilih DPD RI Dapil Bali 2024-2029, Lenny Hartono sebagai enterpreneur dan Echa Laksmi sebagai public figure dan content creator.
Bersama dengan CEO IndoLinen, Waty Silalahi Apenu, ketiga pembicara hebat ini membahas terkait perspektif mereka terhadap peran perempuan di era modern ini dan pengalaman dalam mengelola kehidupan pekerjaan dan keluarga agar dapat berjalan dengan selaras.
Dalam pembahasannya sangat banyak pelajaran dan inspirasi yang dapat dipetik oleh penonton dan masyarakat umum.
Melalui diskusi yang penuh inspirasi dan pemikiran kritis, talkshow "Perempuan di Ruang Publik" berhasil membuka ruang untuk refleksi dan tindakan lebih lanjut dalam memperkuat peran perempuan dalam masyarakat Bali.
Dengan demikian, Indolinen tidak hanya merayakan Hari Kartini sebagai simbol perjuangan, tetapi juga sebagai momentum untuk bertindak nyata dalam menciptakan perubahan yang positif bagi perempuan Bali dan masyarakat secara keseluruhan.
Talkshow ini akan diunggah secara eksklusif di kanal YouTube Indolinen pada 21 April 2024 mendatang.
Baca juga: Keluarga dan Kerabat Iringi Prosesi Mekingsan Ring Gni Cok Sawitri, Palebon Diperkirakan Agustus
"Kami mengundang sosok perempuan yang kami nilai sebagai sosok yang inspiratif, kuat, berani, dan tangguh," ujar Waty Silalahi, pada Jumat 5 April 2024 di Villa Air Bali Boutique Resort & Spa.
Ia menambahkan Ni Luh Djelantik dikenal publik sebagai sosok perempuan kuat yang menjaga tanah Bali dari para turis asing yang membuat onar hingga mengambil alih lahan pekerjaan masyarakat lokal.
Begitu pula, soal kepedulian politikus perempuan ini terhadap ibu dan anak, serta pendidikan.
Untuk sosok Lenny Hartono, Waty Silalahi menilai bahwa citra perempuan Bali dipertaruhkan.
Sebagai Ketua Yayasan Putri Indonesia Bali, Lenny bertanggung jawab menghasilkan representasi perempuan Bali yang representatif.
"Pembicara lainnya, kami undang Echa Laksmi sebagai perwakilan influencer. Dimana, Echa ini mempromosikan budaya Bali melalui tarian tradisional yang dikombinasikan teknologi dan musik-musik modern," ungkap Waty Silalahi.
Ni Luh Djelantik, menegaskan bahwa perempuan Bali berhak mendapatkan ruang yang sama di segala lini dan bidang di ruang publik layaknya kaum pria.
Dalam budaya yang patriarki ini, perempuan Bali tidak boleh dibelenggu gender ketika mengambil peran-peran krusial.
"Untuk mencapai ini, perlu dukungan dari dalam diri sendiri dan lingkungan kita (perempuan) tanpa melupakan kewajiban kita sebagai perempuan," ucap Niluh Djelantik.
Secara khusus di dunia politik, Niluh Djelantik berharap di lini perundang-undangan ada dukungan konkret terhadap peranan perempuan.
Misalnya dengan mengubah regulasi 30 persen tingkat keterwakilan calon perempuan di Pemilu Anggota Legislatif (Pileg) menjadi tingkat keterpilihan.
Sementara itu, Lenny Hartono mengungkapkan, Kartini masa kini ditandai dengan sosok perempuan yang tangguh, multi tasking, dan bijak.
Namun, perempuan harus tetap menjaga kondrat yang melekat bersamanya.
"Kartini masa kini itu tangguh dan bisa multi tasking karena kita secara bersamaan menjadi ibu rumah tangga dan pebisnis. Akan sulit membagi waktu dan prioritas. Tapi, kita harus jadi Kartini yang bijak, yang bisa menjalankan semua ini dengan adil dan bisa bermanfaat bagi orang banyak," papar Lenny Hartono.
Disisi lain, sosok Kartini masa kini di mata Echa Laksmi adalah seorang pelopor yang ada di barisan depan.
Sama seperti kaum pria, perempuan juga bisa berkontribusi dalam hal mempelopori pelestarian budaya sesuai kapasitas masing-masing.
Sebagai jebolan Seni Tari ISI Denpasar, Echa berada di barisan depan dalam hal melestarikan seni tari tradisional Bali dan Nusantara.
Namun, ia juga paham dengan tabiat generasi sekarang yang dekat dengan teknologi dan seni tari modern.
Aspek-aspek yang sesuai dengan kekinian ini dikombinasikan untuk mempromosikan tari tradisional yang mampu menjangkau generasi muda.
"Sebagai perempuan, bagaimana kita bisa melestarikan kebudayaan leluhur. Sebagai perempuan bisa kok bergerak, mencintai, mempelajari, dan melestarikan budaya tanpa gengsi," ucap Echa.
Sebagai perusahaan yang didirikan dan dimiliki oleh perempuan, IndoLinen menunjukkan eksistensinya dalam membina dan mendukung peningkatan peran perempuan di ruang publik.
Hal ini terwujud dari sebagian besar karyawan IndoLinen yang merupakan kaum perempuan dan memegang jabatan penting dalam pengambilan keputusan dan pengembangan bisnis dalam IndoLinen.
IndoLinen terus berusaha untuk meningkatkan kapasitas dan skill karyawan perempuan agar dapat lebih berdaya baik di lingkungan kerja maupun masyarakat.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.