Jadwal Odalan

Jadwal Odalan Besok 8 April 2024, Tilem Kadasa Bertepatan dengan Kajeng Kliwon

Berikut jadwal odalan atau rerainan Bali untuk besok Senin 8 April 2024. Berdasarkan kalender Bali, besok merupakan rerainan Tilem Kadasa dan Kajeng

Dok. Tribun Bali
Ilustrasi sembahyang - Jadwal Odalan Besok 8 April 2024, Tilem Kadasa Bertepatan dengan Kajeng Kliwon 

Jadwal Odalan Besok 8 April 2024, Tilem Kadasa Bertepatan dengan Kajeng Kliwon, Berikut Persembahannya

TRIBUN-BALI.COM - Berikut jadwal odalan atau rerainan Bali untuk besok Senin 8 April 2024.

Berdasarkan kalender Bali, besok merupakan rerainan Tilem Kadasa dan Kajeng Kliwon.

Saat tilem ini lakukan pemujaan saat malam hari.

Pemujaan dilakukan tengah malam dengan melakukan yoga, atau hening.

Pahalanya adalah segala noda dan dosa yang ada dalam diri teruwat.

Menurut Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana, Putu Eka Guna Yasa, pemujaan kepada gelap atau Tilem itu jelas sekali ditujukan kepada Siwa.

Menurutnya, dalam Jnyana Sidantha disebutkan di dalam matahari ada suci, di dalam suci ada siwa, di dalam siwa ada gelap yang paling gelap.

Hal itulah yang menyebabkan tilem mendapatkan pemuliaan.

Baca juga: Jadwal Odalan Saat Sugihan Jawa, Ada di Klungkung hingga Bangli

Guna mengatakan di daerah Bangli ada Pura Penileman, dimana setiap Tilem dilakukan pemujaan di sana.

"Di Pura Penileman dilakukan pemujaan kepada Siwa, karena ada warga masyarakat yang nunas (meminta) pengidep pati atau sarining taksu jelas sudah Siwa. Bukti arkeologis ada arca Dewa Gana yang merupakan putra Siwa,” katanya.

Sehingga dalam konteks kebudayaan di Bali yang dimuliakan bukan bulan terang saja atau Purnama, tapi gelap yang paling gelap juga dimuliakan.

Sementara itu, dalam buku Sekarura karya IBM Dharma Palguna halaman 9 dikatakan, kepada kita para Guru Kehidupan (dan Guru Kematian) mengajarkan agar menghormati gelap, tidak kurang dari hormat pada terang.

Baca juga: Jadwal Odalan Saat Tumpek Wariga di Pura di Bali, Pura Manik Mas Besakih Hingga Pura Puseh Batuan

Hormat pada gelapnya bulan mati (Tilem) tidak kurang dari hormat kita pada terang bulan purnama.

Disebutkan lebih lanjut dalam buku itu pada halaman 10, pembelaan Mpu Tan Akung kepada gelap yaitu gelap tidak harus dihindari atau diusir dengan mengadakan terang buatan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved