Berita Internasional

HARGA BBM Bisa Naik! Dampak Perang Iran-Israel,Menteri ESDM Berharap Eskalasi di Timur Tengah Mereda

Meski begitu, Arifin mengakui eskalasi di Timur Tengah dapat berdampak ke harga BBM. Saat ini pemerintah terus memantau perkembangan yang ada.

Istimewa/Dok PT Pelindo Terminal Petikemas
PERDAGANGAN – Aktivitas perdagangan melalui pengiriman lewat terminal petikemas Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, baru-baru ini. Eskalasi di Timur Tengah dapat berdampak ke kenaikan harga BBM. 

Lalu, anggaran subsidi listrik tahun 2024 adalah Rp 75,83 triliun yang terdiri dari anggaran subsidi listrik tahun berjalan sebesar Rp 73,24 triliun dan anggaran kurang bayar subsidi listrik tahun anggaran 2022 sebesar Rp 2,58 triliun.

Konflik Iran dengan Israel diperkirakan akan menyulut kenaikan minyak dunia. Imbasnya, harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) diperkirakan bisa menjadi 100 dolar AS per barel. Perkiraan tersebut naik dari asumsi ekonomi makro dalam APBN 2024, yakni ICP dipatok 82 dolar AS per barel.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Migas) Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan, melonjaknya ICP tersebut tentunya akan berdampak pada anggaran subsidi dan kompensasi BBM dan elpiji 3 kg yang akan kembali membengkak.

“Mengenai subsidi dan kompensasi energi seperti, BBM, solar dan elpiji 3 kg (diperkirakan naik), jika ICP naik sampai 100 dolar AS per barel dengan kurs yang Rp 15.900 per dolar AS,” tutur tutuka dalam agenda Ngobrol Seru Dampak Konflik Iran-Israel ke Ekonomi RI, Senin (15/4).

Adapun dengan asumsi harga ICP naik menjadi 100 dolar AS per barel dengan kurs yang Rp 15.900 per dolar AS, maka subsidi dan kompensasi BBM akan naik menjadi Rp 249,86 triliun, meningkat dari asumsi dalam APBN 2024 yang sebesar Rp 160,91 triliun.

Kemudian, subsidi elpiji 3 kg juga akan naik menjadi Rp 106,28 triliun dari asumsi dalam APBN 2024 yang sebesar Rp 83,27 triliun. Artinya, pemerintah perlu menambah anggaran subsidi dan kompensasi BBM dan elpiji 3 kg sekitar Rp 111,96 triliun.

Lebih lanjut, Tutuka juga menganalisa, ada kemungkinan harga ICP naik menjadi 110 dolar AS per barel dengan perkiraan kurs Rp 15.900 per dolar AS, maka subsidi dan kompensasi BBM akan naik menjadi Rp 287,24 triliun, dari asumsi APBN 2024 Rp 160,91 triliun.

Sementara itu, subsidi elpiji 3 kg akan naik menjadi Rp 116,97 triliun dari asumsi APBN Rp 2024 sebesar Rp 83,27 triliun. Sehingga pemerintah perlu menambah anggaran subsidi dan kompensasi BBM dan elpiji 3 kg sekitar Rp 160,03 triliun. (kontan)

 

Ancaman Inflasi Global Tinggi

IRAN meluncurkan ratusan drone dan rudal balistik terhadap Israel, Sabtu (13/4) malam sebagai misi balasan atas serangan udara pada 1 April lalu. Serangan tersebut dinilai bakal menimbulkan dampak perekonomian global dan dikhawatirkan akan mengerek harga minyak global.

Ekonom Bank Permata, Josua Pardede mengatakan, ketika harga minyak dunia melonjak, maka ancaman inflasi global yang tinggi kembali membayangi perekonomian dunia. Negara-negara pengimpor minyak, seperti Indonesia dapat mengalami peningkatan tekanan inflasi impor.

"Dengan melemahnya ekonomi global dan normalisasi harga komoditas, berdampak negatif pada kinerja ekspor dan surplus neraca perdagangan Indonesia dapat dengan cepat berubah menjadi defisit. Hal ini memicu pelebaran defisit transaksi berjalan dan memberikan tekanan pada nilai tukar rupiah," kata Josua kepada Kontan, Senin (14/4).

Josua menerangkan, kenaikan harga minyak mentah dunia juga dapat memberikan tekanan fiskal bagi Indonesia karena kebijakan fiskal akan bertindak sebagai peredam guncangan melalui subsidi energi dan kompensasi.

Situasi ini dapat menyebabkan defisit fiskal yang melebar di tengah menurunnya penerimaan negara akibat normalisasi harga komoditas, sehingga meningkatkan pembiayaan anggaran yang pada akhirnya dapat meningkatkan imbal hasil obligasi Indonesia.

Halaman
123
Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved