WWF di Bali
Menko Luhut: World Water Forum ke-10 di Bali Jadi Event to Remember Presiden Jokowi
Menko Luhut memimpin rapat koordinasi Panitia Nasional World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Usai mengantar keberangkatan Menteri Luar Negeri RRT di Bandara Komodo Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Sabtu 20 April 2024 pagi, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan langsung terbang ke Bali.
Setibanya di Bali, Menko Luhut memimpin rapat koordinasi Panitia Nasional World Water Forum (WWF) ke-10 yang akan berlangsung pada 18-25 Mei 2024 mendatang.
Rapat lebih dari 1,5 jam ini berlangsung tertutup dari awak media dan para pendamping pejabat yang hadir.
Seusai rapat, Menko Luhut memberikan keterangan kepada media.
Baca juga: Bali Tuan Rumah WWF ke-10, Kapolda: Pengamanan Serupa Dengan KTT G20, 5.000 Personel Diterjunkan
"Tadi kita baru menyelesaikan rakor persiapan World Water Forum yang menyelesaikan spending meter tapi masih ada satu round lagi. Tanggal 24 April nanti akan kita selesaikan," ujar Menko Luhut, Sabtu 20 April 2024 di BICC, Nusa Dua, Badung, Bali.
Ia menambahkan, sampai hari ini semua persiapan-persiapan sudah berjalan dengan bagus, dan pertemuan tingkat Menteri akan dihadiri 193 negara yang membahas isu air.
Selain pertemuan tingkat Menteri juga akan ada pertemuan tingkat Parlemen, Pemda, Otoritas Asing dan Akademisi.
Dan secara khusus Indonesia akan menyelenggarakan sesi pertemuan Kepala Negara untuk meningkatkan komitmen politik terkait pentingnya air, pangan dan energi, karena ke depan air ini akan menjadi masalah serius dunia.
"Itu sebabnya sangat penting kita lakukan pembahasan lebih serius daripada masalah fosil dan energi. Forum dengan tema water for share prosperity akan menghasilkan deklarasi Menteri yang memuat kepentingan Indonesia, antara lain integrated water resources management on small island. Kita sebagai negara kepulauan terbesar di dunia mengedepankan ini," papar Menko Marves.
Lebih lanjut Menko Luhut menyampaikan, selain itu kita akan dorong pencanangan world lake day atau hari danau sedunia dan juga companion the deliverables yang membuat project-project strategis terkait air dari negara anggota-anggota.
Pemerintah Indonesia juga membawa hasil forum ini ke PBB untuk menjadi water agenda PBB.
Saya pikir Indonesia sebagai Ketua Harian yaitu Pak Basuki Hadimuljono Menteri PUPR dan saya Ketua Umum itu sudah kami persiapkan semua mengenai persiapan forum ini.
Dari segi pengamanan saya kira oleh TNI dan Polri, dan kemudian menyangkut masalah kebencanaan, KPN, protokol negara, BMKG, kesehatan persiapan rumah sakit kita jauh lebih bagus dari yang lalu karena sudah ada rumah sakit internasional di sini.
Pihaknya menginginkan pertemuan internasional ini menjadi kenangan indah di akhir pemerintahan Presiden Jokowi
"Jadi kita ingin membuat ini event to remember atau peristiwa forum internasional terakhir di era Presiden Jokowi. Jadi kita ingin Pak Jokowi itu mempunyai kenangan tersendiri mengenai event ini. Jadi walaupun ini yang terakhir tapi kami betul-betul detail persiapkan supaya bisa diingat oleh peserta," ungkap Menko Luhut.
Pihaknya juga akan menawarkan ritual penyucian diri dengan air atau melukat di beberapa tempat yang ada di Pulau Dewata.
Jadi kita harus tonjolkan Indonesia yang sudah melakukan begitu banyak program dalam permasalahan air, tidak hanya omong-omong saja.
Kepada dunia bahwa kita will the deliver something yang betul-betul berkaitan climate change strategy saat ini.
Hingga hari ini baru delapan Kepala Negara yang sudah terkonfirmasi akan hadir langsung dalam WWF ke-10 2024 di Bali.
"Sampai hari ini delapan Kepala Negara yang sudah confirm. Cut of date nya (konfirmasi kehadiran Kepala Negara) di tanggal 30 April. Nanti kita finalkan siapa saja Kepala Negaranya," ucapnya.
Sementara itu, Menparekraf Sandiaga Uno untuk side event WWF ke-10 nantinya akan betul-betul menyiapkannya event to remember dan harus ada aktivasinya.
Karena kita melihat bahwa air ini ada di kehidupan masyarakat Indonesia khususnya Bali yang kearifan lokalnya kuat.
Sehingga nantinya akan diadakan kegiatan side eventnya itu ritual melukat atau penyucian diri dengan air.
"Nanti melukat ini kita bisa pandu dan arahkan sebagai kegiatan post tour dalam World Water Forum 2024. Sudah banyak permintaan (untuk diadakan side event melukat), kita akan siapkan beberapa lokasi nanti untuk side event melukatnya," imbuh Menparekraf Sandiaga.
Ia menambahkan dalam rangka de-carbonized diperkirakan 35 ribu peserta dari mancanegara akan hadir disiapkan paket off setting daripada emisi karbon.
Di mana nantinya mengganti emisi karbonnya yang bisa dihitung melalui foot print calculator yang sudah dimiliki oleh Kemenparekraf untuk melakukan off set dengan tiga kegiatan.
Pertama melakukan penanaman mangrove, restorasi terumbu karang dan pengelolaan sampah yang lebih mengedepankan kearifan lokal dan terpadu.
"Jadi itu nanti yang akan kita tawarkan sebagai side event dan post tour bagi para peserta maupun petinggi-petinggi tingkat Kepala Negara dan Menteri dalam World Water Forum pada Mei mendatang," ucap Menparekraf Sandiaga Uno.(*)
Kumpulan Artikel Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.