Berita Bali
Setelah KTT G20, Indonesia Kembali Dipilih Jadi Tuan Rumah Pertemuan Internasional WWF
Setelah KTT G20, Indonesia Kembali Dipilih Jadi Tuan Rumah Pertemuan Internasional WWF
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Setelah KTT G20, Indonesia kembali dipilih sebagai tuan rumah perhelatan berskala internasional yaitu World Water Forum (WWF) ke-10.
Terkini, pagelaran tersebut tengah dipersiapkan untuk digelar di Pulau Dewata pada 18-24 Mei 2024 mendatang.
“Dalam tiga hingga lima tahun ke belakang, Indonesia mendapat kepercayaan menyelenggarakan berbagai forum internasional, terutama saat pandemi Covid-19 mereda. Ini menunjukkan kepercayaan dunia akan leadership dan kepemimpinan Indonesia. Kita juga sempat memimpin G20 dan bulan depan kita juga akan memimpin KTT ASEAN ke-43 di Jakarta,” ujar Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Kominfo, Usman Kansong pada media.
Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Septriana Tangkary, dalam pembukaan acara menyampaikan bahwa WWF ke-10 tahun 2024 menjadi ajang menunjukkan leadership Indonesia di level dunia.
Disebutkannya, WWF ke-10 akan mengangkat tema ‘Water for Shared Prosperity’ yang sangat relevan dengan kondisi global saat ini.
Di mana ketersediaan air bersih masih menjadi tantangan bagi banyak negara.
“Untuk itu yang sangat diperlukan adalah peningkatan dari ekonomi air, dan Indonesia berkomitmen memperkuat kolaborasi berbagai pemangku kepentingan dalam mencapai target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) keenam, yaitu terkait hak atas air bersih dan sanitasi,” jelasnya.
Staf Ahli Menteri PUPR, Bidang Ekonomi dan Investasi, Dadang Rukmana, selaku narasumber menjelaskan bahwa WWF diselenggarakan setiap 3 tahun sekali.
Namun, Indonesia hanya memiliki waktu 2 tahun persiapan karena tertunda oleh pandemi.
Meski begitu, Indonesia diharapkan tetap dapat menyukseskan pelaksanaan WWF ke-10 di tahun mendatang.
“World Water Forum bukan sekadar konferensi, tetapi merupakan satu kegiatan yang terdiri dari 3 fase persiapan (preparatory phase), satu minggu acara (event phase), dan penyampaian hasil kegiatan (synthesis phase) dengan dukungan berbagai pihak untuk mewujudkan aksi bersama (collective action),” paparnya.
Baca juga: Di Bali, Total 57.418 Kendaraan Terdaftar Subsidi Tepat di My Pertamina
Sebagai tuan rumah, Dadang menjelaskan bahwa Indonesia akan mendapatkan keuntungan terutama dalam ekonomi air (economy of water).
Rencananya, akan didirikan Pusat Internasional untuk masalah air yang berhubungan dengan kebencanaan.
“WWF ke-10 terdiri dari 3 proses. Pertama, proses politik yang mengajak para pengambil kebijakan di dalam proses perumusan kebijakan yang berhubungan dengan air. Kedua, proses tematik yakni proses untuk mengidentifikasi isu keairan dengan tema besar “Water for Shared Prosperity”. Ketiga, proses regional yakni untuk memfasilitasi kerja sama subregional,” bebernya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.