Berita Badung
Beras Perumda Pasar Badung Dikeluhkan, Banyak Kutu dan Kualitas Tidak Bagus
Beras Perumda Pasar Badung Dikeluhkan, Banyak Kutu dan Kualitas Tidak Bagus
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Pemerintah Kabupaten Badung melalui Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Mangu Giri Sedana melaksankan program pembelian gabah kepada petani.
Bahkan gabahnya diolah menjadi beras dan dijual kepada pegawai di Pusat Pemerintahan (Puspem) Badung.
Belum maksimal program itu, namun beras sudah dikeluhkan oleh salah satu pegawai. Bahkan beras tersebut, dikatakan sudah berkutu dan tidak bagus
"Beras yang sekarang banyak kutunya, kalau sebelumnya tidak bagus karena saat dimasak seperti nasi goreng, tidak bagus," ujar salah satu pegawai.
Menurutnya, beras tersebut diberikan setiap bulan dengan sistem pemotongan gaji.
Baca juga: Wawali Arya Wibawa Buka Lomba Mancing Air Deras Di Aliran Bendungan Tukad Mati, Banjar Umadui
Untuk bulan ini dia mengaku beras yang diterima seharga Rp 15,500 per kilogram.
“Beras yang rusak ini akhir Maret 2024 saya dapat. Kalau programnya sejak tahun lalu,” ungkapnya.
Kendati demikian pihaknya berharap beras yang diberikan lebih bagus dan bisa dimikmati semua pegawai di Badung.
Sementara dikonfirmasi terpisah, Dirut Perumda Pasar dan Pangan Mangu Giri Sedana, Wayan Suryantara mengatakan bahwa pihaknya akan menjamin kualitas dan mutu dari beras yang disalurkan.
Sehingga pihaknya akan mengganti beras tersebut jika memang dalam keadaan tidak layak.
Baca juga: Golkar Bali Siapkan “Kuda Hitam” untuk Pilwali Denpasar, Suamba Negara : Simpatisan Utama Partai
"Akan saya ganti segera, tidak hitungan lebih dari 2x24 jam,” tegas Suryantara.
Pihaknya pun menyatakan, telah memiliki tim penyaluran beras dan penjaminan mutu. Ia pun meminta agar penerima beras untuk melaporkan jika menemukan kondisi tidak layak.
"Seandainya ada itu, kami tidak ingin memberikan konsumen kualitas barang yang diluar dari yang kami miliki," jelasnya.
Mantan Perbekel Petang tersebut pun mengaku penerima juga harus melaporkan. Sehingga bisa diberikan pelayanan dengan baik.
Lebih lanjut Suryantara menerangkan, akan memberikan garansi beras akan diganti. Sebab hal tersebut dinilai sebagai bentuk tanggung jawab kepada konsumen.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.