Berita Bali

Upacara Tumpek Uye dan Segara Kerthi Akan Jadi Pembuka Rangkaian World Water Forum ke-10

Upacara Tumpek Uye dan Segara Kerthi Akan Jadi Pembuka Rangkaian World Water Forum ke-10

Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Fenty Lilian Ariani
Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
Suasana Surf Surf By the Wave (SSBW) yang akan menjadi lokasi penyelenggaraan 'Bali Nice' di KEK Kura Kura Bali sebagai pembuka rangkaian World Water Forum ke-10. 

"Akan ada satu tari yang jarang kita lihat yaitu tari topeng sidakarya di Bali Nice nanti," ucap Zefri.

Selain tari Topeng Sidakarya, akan ditampilkan juga tari Sanghyang Jaran, tari Sanghyang Dedari, tari Baris Cerkuak dan tari Rejang Putri Maya.

Segara Kerthi adalah upacara yang diadakan di hari baik sebagai bentuk memuliakan laut, yang juga menekankan pentingnya menjaga lingkungan pesisir demi keberlanjutan kehidupan alam laut.

Baca juga: Wacana Pungutan Dana Wisata via Tiket Pesawat, PHRI Bali Tunggu Intruksi Pusat


Sementara itu, Tumpek Uye merupakan tradisi upacara untuk menghormati hewan dan menunjukkan rasa terima kasih atas peran mereka dalam kehidupan manusia. 

Sebagai bagian dari upacara ini, hewan-hewan seperti burung dan tukik akan dilepaskan sebagai simbol penghargaan kelestarian alam.

Sebagai bagian dari acara World Water Forum ke-10, 'Bali Nice' juga diadakan untuk menekankan nilai-nilai budaya yang mendalam dan memberikan kesempatan untuk mempelajari pentingnya keberlanjutan alam laut serta tantangan global lainnya. 

Dengan fasilitas yang memadai, termasuk lokasi strategis yang mudah diakses para delegasi dari seluruh dunia, KEK Kura Kura Bali siap mengemban amanah kehormatan sebagai tempat penyelenggaraan dari acara 'Bali Nice' 2024 yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Bali.

World Water Forum ke-10 yang akan berlangsung di Bali pada 18 hingga 25 Mei 2024 tersebut mengusung tema besar “Water for Shared Prosperity”. 

Pertemuan nanti akan mengangkat dan membahas isu air sekaligus mencari solusi bersama persoalan tata Kelola air. 

Forum ini akan menghasilkan Ministerial Declaration sebagai output utama yang disertai dengan concrete deliverables (projects, initiatives, joint actions). 

Forum ini terdiri dari tiga proses utama yaitu proses politik, proses regional, dan proses tematik.

Indonesia membawa empat usulan di Ministerial Declaration (MD), yaitu pendirian Centre of Excellence on Water and Climate Resilience (COE); pengarusutamaan Integrated Water Resources Management (IWRM) on Small Islands; dan penetapan World Lake Day (WLD). 

Disamping itu juga akan mencantumkan dalam MD Compendium of Concrete Deliverables and Actions (Compendium) sebagai initiatif untuk tindak lanjut konkrit dari WWF ke-10.

Secara khusus ada tiga hal yang menjadi misi Indonesia untuk disepakati pada pertemuan di Bali nanti, yaitu pertama Center of Excellence on Water and Climate Resilience, mainstream integrated water management in small islands, dan kegiatan rutin World Lake Days atau Hari Danau Sedunia.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved