Profil

Profil Agus Wirajaya Anggota DPRD Kota Denpasar dari PSI, Punya Program Unggulan Rumah Solusi

Berikut profil Agus Wirajaya, S.E., S.Ag, Caleg Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang terpilih kembali menjadi anggota DPRD Kota Denpasar untuk

Penulis: Putu Supartika | Editor: Ady Sucipto
Ida Bagus Putu Mahendra/Tribun Bali
Anggota DPRD Denpasar, Agus Wirajaya sarankan adanya efisiensi lahan sekolah dasar negeri di Denpasar. Hal tersebut dilakukan guna mengakomodir para calon peserta didik baru yang kini kesulitan mencari sekolah dasar negeri untuk melanjutkan pendidikan. Pria yang kini duduk di Komisi III DPRD Denpasar itu mengatakan, dalam mengakomodir jumlah rombel (rombongan belajar), pemerintah memang perlu menambah jumlah sekolah. Namun, jika lahan untuk membangun sekolah masih terbatas, dapat menyiasati lahan yang tersedia. Seperti misalnya dengan menambah jumlah lantai yang ada di sekolah dasar tersebut. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Berikut profil Agus Wirajaya, S.E., S.Ag, Caleg Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang terpilih kembali menjadi anggota DPRD Kota Denpasar untuk kedua kalinya di Pemilu 2024.

Agus Wirajaya dikenal punya program unggulan yang dirintisnya yaitu, Rumah Solusi.

Bagi Agus Wirajaya, dipercaya kembali oleh rakyat untuk mengemban amanah sebagai wakil rakyat bukanlah tugas mudah.

Baca juga: Profil Nathan Tjoe-A-On: Kabar Baik Penjaga Keseimbangan Lini Tengah Timnas U23 Indonesia Piala Asia

Namun hal itu siap dijalankannya dengan baik, transparan, bertanggung jawab.

Agus Wirajaya mengisahkan untuk mencapai posisi saat ini, diakuinya penuh rintangan dan berliku.

Ia pernah menjadi seorang karyawan, mencoba menjadi pengusaha, kemudian menjadi seorang hipnoterapi hingga akhirnya memutuskan terjun ke dunia politik di tahun 2018 lalu.

Lelaki kelahiran Denpasar, 25 Maret 1979 ini merupakan alumni dari SMAN 4 Denpasar tahun 1997.

Kemudian ia melanjutkan kuliah di Fakultas Ekonomi Unud di tahun 1998 dan meraih gelar Sarjana Ekonomi di tahun 2004.

Selama berkuliah tersebut, ia pun aktif di organisasi bahkan pernah menjadi Ketua Senat Fakultas Ekonomi di tahun 2000.

Tamat kuliah, ia melamar di Matahari Dept Store Jalan Dewi Sartika dan menempati posisi sebagai supervisor.

Saat bekerja di Matahari, Agus juga mengambil kuliah Sarjana Agama di Sekolah Tinggi Agama Buddha Maha Prajna Jakarta.

Bekerja hampir 5 tahun, ia memutuskan resign bulan Oktober 2008 dan membangun bisnis sendiri.

Agus pun membuka coffee shop dengan nama Kedai Wira yang saat itu masih belum menjamur seperti saat ini.

“Saat itu coffee shop masih belum seramai sekarang, dan orang-orang masih suka ke Starbucks. Dan mungkin saya kecepetan buat usaha itu,” kata Agus sambil berkelakar saat dihubungi Senin, 22 April 2024.

Baca juga: Profil Mooryati Soedibyo: Pendiri Mustika Ratu dan Puteri Indonesia yang Meninggal di Usia 96 Tahun

Dua tahun berjalan, ia memutuskan menutup usahanya dan kemudian mengambil pelatihan hipnoterapi selama 3 bulan di Adi W. Gunawan Institute dan membuka praktik mulai tahun 2011 hingga kini.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved