Berita Denpasar

768,33 Hektare Lahan Padi Sudah Panen di Denpasar, Mulai Diterapkan Pertanian Presisi

Untuk menjaga produksi padi di Kota Denpasar, beberapa upaya dilakukan agar tidak ada kendala.

Istimewa
Pelaksanaan panen padi di Denpasar - 768,33 Hektare Lahan Padi Sudah Panen di Denpasar, Mulai Diterapkan Pertanian Presisi 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sejak Januari hingga pertengahan April 2024, luas lahan panen padi di Denpasar, Bali mencapai 768,33 hektare.

Di mana produksi rata-rata adalah 7 ton per hektare.

Dan ditarget, akhir tahun nanti luas panen mencapai 3.342,02 hektare.

Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar, AA Gde Bayu Brahmasta mengatakan, luas panen padi tersebut tersebar di empat kecamatan.

Baca juga: Petani Tabanan Pengeng! Pembeli Tawar Murah Gabah, Mereka Justru Merugi Saat Sedang Panen

Adapun rinciannya yakni Denpasar Utara 323 hektare, Denpasar Barat 44 hektare.

Kemudian Denpasar Timur 148 hekatare dan Denpasar Selatan 344,33 hektare.

"Di bulan Maret yang menjadi bulan panen raya, panen dilakukan pada 490,33 hekatare lahan di Kota Denpasar," katanya, Sabtu 27 April 2024.

Jumlah tersebut tersebar di Denpasar Utara 169 hekatare, Denpasar Barat 36 hekatare, Denpasar Timur 44 hekatare dan Denpasar Selatan 241,33 hektare.

Untuk menjaga produksi padi di Kota Denpasar, pihaknya melakukan beberapa upaya agar tidak ada kendala.

Seperti memastikan ketersediaan BBM untuk mesin panen hingga mengantisipasi penyakit agar tidak terjadi gagal panen.

"Target kami agar panen kita sesuai harapan. Harga yang didapatkan petani bagus sehingga menambah semangat petani," terangnya.

Pada panen ini, ia mengatakan harga padi di petani senilai Rp 5.200 per kilogram.

Sementara harga gabah kering giring mencapai Rp 6.200 hingga Rp 6.500 per kilogram.

"Hasil panen ini dibeli oleh penyosoh di seputaran Denpasar," katanya.

Demikian dikatakannya, dilihat dari kebutuhan beras dan hasil panen lokal, Denpasar hanya mampu sekitar 15-20 persen menenuhi kebutuhan masyarakat. Sisanya dari luar Denpasar.

Disinggung terkait pengaruh panen yang mulai terhadap penurunan harga beras, ia mengatakan, produksi padi di Denpasar tidaklah banyak, sehingga belum bisa mempengaruhi harga global.

Namun jika panen raya terjadi juga di tempat lain secara menyeluruh, biasanya bisa menekan harga beras.

Di sisi lain, ia mengatakan panen yang mulai terjadi di Denpasar ini minimal bisa menjamin stok pangan di Kota Denpasar.

Selain itu, kini Dinas Pertanian Kota Denpasar kini mulai menerapkan sistem pertanian presisi.

Di mana dalam sistem ini memanfaatkan teknologi drone yang dilengkapi dengan sensor.

Dari sensor yang ada pada drone tersebut, petani bisa melakukan pemetaan terkait unsur hara tanah hingga hasil panen.

Diklaim, dengan teknologi ini, hasil pertanian lebih tinggi.

"Drone ini sebagai alat bantu, dan ada sistem sensor untuk melakukan pemetaan," katanya.

Dari hasil pemetaan ini, petani akan tahu unsur hara pada setiap tanah sehingga bisa melakukan pemupukan yang sesuai.

"Selama ini kalau manual biasanya diseragamkan semua. Misal NPK sekian, urea sekian. Tapi dengan teknologi tahu takarannya. Dan setiap lahan kebutuhan pupuknya berbeda," katanya.

Karena menurutnya, jika tanah kelebihan pupuk maka akan bisa merusak unsur hara tanah itu sendiri.

Tak hanya pemupukan, saat akan panen juga bisa dipetakan kembali dengan alat ini.

Sehingga petani sudah tahu hasil panen tersebut dan memiliki nilai tawar.

Saat ini pertanian presisi ini sudah diterapkan di demplot Sunak Umadesa.

Dari penerapan sistem ini, terjadi prningkatan panen hingga 1 ton per hektar lahan.

"Dengan ini kami punya data kuat terkait pertanian di denpasar dan efisien dalam produksinya, pemupukan juga efektif," katanya.

Dirinya menambahkan, nantinya pihaknya akan memperluas cakupan penerapan sistem pertanian ini.

"Dengan teknologi ini juga akan berkaitan dengan amprahan pupuk, sehingga setiap petani punya kebutuhan berbeda dan akurat," katanya.

Menurutnya, sebelum menerapkan pertanian presisi, pengujian unsur hara tanah juga dilakukan di laboratorium.

Pengujian ini pun memakan waktu yang lama.

Dalam penerapan pertanian presisi ini, Distan Denpasar bekerjasama dengan Pupuk Indonesia. (*)

Kumpulan Artikel Denpasar

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved