Kebakaran di Denpasar
JASAD Korban Kebakaran Dipulangkan ke Buleleng, Perbekel Desa Bontihing Mimpi Didatangi Ortu Ari
Pihaknya pun langsung berkoordinasi dengan Dinas Sosial Buleleng, sehingga pemulangan jenazah dapat dibantu oleh Centra Mahatmiya Bali.
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Pemulangan tiga jenazah, yang menjadi korban kebakaran di sebuah kos-kosan wilayah Sesetan, Denpasar, Bali, sempat terkendala dengan mahalnya tarif ambulans.
Perbekel Desa Bontihing, I Gede Pawata, ditemui Selasa (7/5/2024) mengatakan, proses pemulangan tiga jenazah asal Banjar Dinas Kawanan, Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng.
Bernama I Made Arisanjaya, bersama istrinya Komang Novi, serta anaknya Putu Gede Arta Dharma Sankara, sempat terkendala.
Ini lantaran tarif sewa ambulans yang ditawarkan oleh RSUP Prof Ngoerah Denpasar cukup tinggi, yakni mencapai Rp 5 juta.
Pihaknya pun langsung berkoordinasi dengan Dinas Sosial Buleleng, sehingga pemulangan jenazah dapat dibantu oleh Centra Mahatmiya Bali.
Baca juga: KRONOLOGI Kebakaran Tewaskan 1 Keluarga di Sesetan Denpasar, Sempat Terdengar Teriakan Minta Tolong!
Baca juga: JENAZAH Ari, Istri, & Anaknya Akan Dikubur Terpisah, Korban Kebakaran di Sesetan Denpasar

Hal ini dilakukan mengingat keluarga almarhum Ari kurang mampu. Mereka masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
"Kalau tidak ada bantuan dari Mahatmiya, tadi kami sudah merancang membantu membayar biaya sewa ambulans lewat dana kebencanaan yang disediakan di desa, " ucapnya.
Pawata menuturkan, sebelum menerima kabar tewasnya ketiga korban, ia sempat bermimpi didatangi orangtua almarhum Ari.
Setelah itu, Pawata terbangun dan pergi ke kamar mandi. "Di kamar mandi saya dengan juga ada anjing yang meraung, sekilas saya lihat ada cahaya juga.
Mungkin itu firasat ya, karena saya dan ayah almarhum cukup dekat. Kami sempat satu sekolah saat SMP," tutur Pawata.
Kemudian pada Selasa (7/5/2024) pagi Pawata mendapat telepon dari pihak kepolisian, yang mengabarkan jika warganya I Made Arisanjaya, Komang Novi dan Putu Gede Arta Dharma Sankara yang masih berusia satu tahun, tewas terbakar di dalam kamar kosnya.
Jenazah ketiga korban mulanya sulit dikenali. Namun identitas ketiga korban akhirnya berhasil diketahui setelah polisi melacak plat motor milik Ari.
"Setelah dapat kabar dari pihak kepolisian, saya langsung mendatangi rumah duka. Saya sangat sedih dengan kejadian ini, sampai tidak bisa memimpin rapat. katanya.
Pawata menduga saat musibah kebakaran itu terjadi, ketiga korban sulit menyelamatkan diri sehingga terjebak di dalam kos.
"Menurut keluarganya, memang di kamar kos mereka banyak barang dagangan Komang Novi. Barang dagangan itu mungkin dilalap api, sehingga mereka sulit keluar dan memilih bersembunyi di dalam kamar mandi," jelasnya. (rtu)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.