Kebakaran di Denpasar

Jenazah 3 Korban Kebakaran Dikubur di Setra Desa Adat Bontihing, Keluarga Ikhlaskan Kejadian

Jenazah 3 korban kebakaran di kos-kosan wilayah Sesetan, Denpasar dimakamkan di Setra Desa Adat Bontihing, Buleleng, Jumat 10 Mei siang.

|
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: I Made Wira Adnyana Prasetya
Tribun Bali/ Ratu Ayu Astri Desian
Prosesi penguburan jenazah tiga korban kebakaran di Setra Desa Adat Bontihing, Jumat (10/5) 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Jenazah tiga korban kebakaran di kos-kosan wilayah Sesetan, Denpasar dimakamkan di Setra Desa Adat Bontihing, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Jumat 10 Mei siang.

Mereka diantaranya I Made Ari Sanjaya (29), istrinya Ni Nyoman Nopi Mertasari (24) serta anak mereka Putu Gede Arta Darma Sankara (2).

Dari pantauan di lokasi, jenazah Ari dan Nopi dikubur berdampingan di setra gede.

Sementara anak mereka dikubur terpisah di setra alit. Proses penguburan dihadiri ratusan pelayat, serta disaksikan ayah, ibu, kakak dan adik bungsu Ari, serta Perbekel Desa Bontihing I Gede Pawata.

Kepada Tribun Bali, Adik bungsu almarhum Ari, Nyoman Yogi Mahendra (22)  mengatakan, pihaknya hingga saat ini belum mendapatkan informasi dari kepolisian, terkait penyebab kebakaran.

Namun pihak keluarga tidak menuntut dan menerima kejadian tersebut sebagai sebuah musibah.

"Sampai saat ini keluarga belum kepikiran menuntut polisi segera mencari tau penyebab kebakaran. Kami ikhlas, dan saat ini ingin fokus untuk upacara penguburan sampai upacara solas dina (11 hari). Sementara untuk upacara ngabennya, nunggu ngaben massal yang diadakan oleh desa," singkatnya.

Prosesi penguburan jenazah tiga korban kebakaran di Setra Desa Adat Bontihing, Jumat (10/5)
Prosesi penguburan jenazah tiga korban kebakaran di Setra Desa Adat Bontihing, Jumat (10/5)

Baca juga: BREAKING NEWS: Jenazah Korban Kebakaran Made Arisanjaya, Istri, dan Anaknya Dikebumikan Hari Ini

Baca juga: Prosesi Pemakaman I Made Arisanjaya, Istri, dan Anaknya Hari Ini, Keluarga Terisak Tangis

Sementara Perbekel Desa Bontihing I Gede Pawata mengatakan anak almarhum harus dikubur secara terpisah, yakni di setra alit desa setempat lantaran belum tanggal gigi.

Senada dengan keluarga almarhum, Pawata juga mengaku hingga saat ini belum menerima laporan dari polisi terkait penyebab kebakaran yang menewaskan ayah, ibu dan anak tersebut.

"Ada yang bilang karena korsleting listrik. Kami menunggu informasi resmi dari polisi saja," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, tiga warga Banjar Dinas Kawanan, Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng yang terdiri dari ayah, ibu dan anak  tewas terbakar dalam peristiwa kebakaran di kos-kosan wilayah Sesetan, Denpasar pada Senin (6/5) sekitar pukul 23.00 Wita.

Jenazah ketiga korban ditemukan petugas damkar di dalam kamar mandi, dengan posisi berdempetan.

Ketiga korban diduga tidak bisa keluar dan menyelamatkan diri dari amukan si jago merah.

Ari merupakan tulang punggung keluarga.

Anak kedua dari pasangan Made Jiwa dan Made Sari itu bekerja di salah satu perusahaan ikan, yang ada di wilayah Kelurahan Benoa, Denpasar.

Sementara Nopi berjualan peralatan rumah tangga secara online. Diduga api dengan cepat menyebar di dalam kamar kos mereka, lantaran banyak barang dagangan yang mudah terbakar seperti karpet. (rtu)

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved