Mahasiswa STIP Tewas
Peti Jenazah Putu Satria Diangkat Taruna STIP, Pengabenan Berlangsung Hari Ini di Klungkung Bali
Peti Jenazah Putu Satria Diangkat Taruna STIP, Pengabenan Berlangsung Hari Ini di Klungkung Bali
TRIBUN-BALI.COM - Pengabenan Putu Satria Ananta Rustika, seorang mahasiswa berusia 19 tahun yang meninggal dunia setelah mendapatkan kekerasan dari seniornya di STIP (Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran) di Jakarta berlangsung hari ini, 10 Mei 2024.
Putu Satria meninggal pada Jumat 3 Mei 2024.
Prosesi pengabenan Putu Satria dilakukan di rumah duka tepatnya di Desa Gunaksa, Klungkung, Bali.
Dari pantauan Tribun Bali, terlihat rumah duka sudah banyak didatangi para warga yang melayat dengan menggunakan busana adat bali berwarna hitam.
Ucapan belasungkawa pun membanjiri pintu masuk rumah dari mendiang Putu Satria.
Ribuan warga yang mengikuti prosesi terakhir untuk mengiringi jenazah Putu Satria Ananta Rustika ke peristirahatan terakhirnya.
Suasana duka menyelimuti rumah Almarhun Putu Satria, yang diiringi doa dan rasa cinta dari keluarga dan kerabat yang mengantarkan Putu Satria menuju peristirahatan terakhirnya.
Baca juga: Suasana Terkini Rumah Mendiang Putu Satria di Klungkung Bali Jelang Prosesi Pengabenan Hari Ini
Terlihat pemberian penghormatan terakhir juga dilakukan oleh teman-teman Taruna STIP yang telah hadir di rumah duka.
Rekan-rekan dan ikut serta dalam prosesi pengantaran terakhir dari Putu Satria menuju Setra Desa Gunaksa, Klungkung, Bali.
Jalan raya Desa Gunaksa terlihat padat dipenuhi oleh warga yang melayat dan ikut serta mengiringi ke Setra Gunaksa, Klungkung, Bali tempat dimana Putu Satria akan di kremasi.

Beberapa petugas keamanan juga terlihat dan ikut serta dalam mengamankan lalu lintas pada pengantaran janazah Putu Satria ke Setra Desa Gunaksa.
Setibanya jenazah di Setra Desa Gunaksa, pemangku yang sudah berada di Setra Desa Gunaksa pun melakukan prosesi upacara kremasi jenazah Putu Satria.
Upacara pengabenan Putu Satria berlangsung dengan penuh kesedihan dari keluarga dan kerabat-kerabat dari mendiang.
Sesampai di Setra (kuburan) Adat Gunaksa, terpajang baliho berukuran 4 meter X 6 meter yang memajang wajah dari pelaku utama yang melakukan pemukulan terhadap Putu Satria.

Baliho itu dipasang, Kamis malam 9 Mei 2024 oleh rekan-rekan satu kampung Putu Satria.
"Ini ide dari kami, biar masyarakat tau ini wajah pembunuh saudara-saudara kami," ujar seorang pemuda dari Desa Gunaksa, Kadek Kariyasa, Jumat 10 Mei 2024.
Pemuda di Desa Gunaksa, khususnya teman-teman nongrong dari Putu Satria merasa sangat kehilangan pemuda berusia 19 tahun tersebut.
"Kami berharap hukum bisa ditegakkan, saudara kami (Putu Satria) bisa mendapat keadilan," jelas dia.
Putu Satria Ananta Rustika (19) meninggal dunia setelah mendapat kekerasan dari seniornya di STIP (Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran) di Jakarta, Jumat 3 Mei 2024.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian itu terjadi di toilet lantai II STIP Jakarta Utara.
Awalnya korban (Putu Satria Ananta Rustika) dan teman-temannya yang masih tinggat I, dipanggil oleh senior di tingkat II.
Seniornya yang bernama Tegar asal Bekasi, sempat menayakan siapa yang meminta korban dan rekan-rekanya memakai pakaian olahraga ke gedung pendidikan lantai 3.
Korban dan rekan-rekannya kemudian diminta berbaris berjejer.
Kemudian tegar memukul ulu hati korban dengan tangan mengepal sebanyak 5 kali.
Hal itu membuat korban terkapar dan meninggal dunia.
Kepolisian total menetapkan 4 tersangka, terkait kasus kematian Putu Satria. (mit)
(Eka Mita Suputra/Luh Puja Arjani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.