Berita Gianyar

Jalur Pariwisata Internasional di Gianyar Memperihatinkan, Aspal Jembatan Laplapan Ubud Lubang

Situasi lalu lintas di jalur pariwisata Kabupaten Gianyar cukup memprihatinkan. Sebab, selain mengalami kemacetan parah karena besarnya volume

Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ady Sucipto
Wayan Eri Gunarta/Tribun Bali
Jalan usak - Kondisi aspal di Jembatan Laplapan, Desa Petulu, Ubud, yang rusak berlubang, Jumat (10/5). Warga khawatir terjadi kecelakaan karena jalan ini merupakan jalur pariwisata yang menghubungkan Ubud dengan Tampaksiring. 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR- Situasi lalu lintas di jalur pariwisata Kabupaten Gianyar cukup memprihatinkan.

Sebab, selain mengalami kemacetan parah karena besarnya volume kendaraan dibandingkan lebar jalan, kondisi diperparah dengan aspal yang rusak.

Pantau Tribun Bali, Jumat (10/5), jalan rusak karena berlubang dan bergelombang, terjadi di banyak lokasi di Ubud.

Baca juga: Geliatkan Perekonomian, Desa Adat Batuyang Gianyar Launching Pasar Senggol Mini

Mulai dari Jalan Raya Pengosekan, Jalan Raya Sayan sampai ke Kedewatan.

Dan di sejumlah kawasan pelosok Ubud yang menjadi jalur pariwisata juga mengalami hal serupa.

Seperti di Jembatan Laplapan, Desa Petulu, Ubud.

Meskipun berada di kawasan pelosok, namun ini merupakan jalur pariwisata yang sangat sibuk.

Sebab menghubungkan Ubud dengan Kecamatan Tampaksiring yang memiliki objek wisata internasional berupa Pura Tirta Empul.

Kerusakan aspal pada jembatan tersebut semakin membuat kawasan mencekam.

Baca juga: Kejari Gianyar Pulihkan Uang Negara Rp 95 Juta Lebih

Sebab, di ujung jembatan merupakan tanjakan terjal yang sempat merenggut nyawa pengendara.

Yakni, pengendara jatuh ke bawah jembatan yang di bawahnya terdapat aliran Sungai Petanu, sebuah sungai besar yang diyakini keramat oleh masyarakat Hindu di Bali.

Seorang sopir pariwisata, I Ketut Yoni mengatakan, ia hampir setiap hari melintasi jalur ini. Pihaknya pun menyayangkan aspalnya tidak terurus.

Padahal, ini merupakan akses penting pariwisata di Kabupaten Gianyar.

"Herannya, kok tidak dirawat. Harusnya, ketika ada kerusakan sedikit, bisa langsung ditambal agar kerusakan tidak melebar seperti saat ini," ujarnya.

Baca juga: Dua Kali Gagal, Gusti Sena Akhirnya Lolos DPRD Gianyar 2024

Warga lainnya, Anak Agung Putra Riawan mengungkapkan, kondisi semakin menakutkan ketika hujan di malam hari.

Sebab jalan rusak ini digenangi air sehingga tidak terlihat. Pihaknya takut ada pengendara motor ngebut, dipastikan laju kendaraannya oleng, dan ditakutkan akan jatuh ke jurang.

"Meskipun sudah ada jaring di sepanjang sisi jembatan, kita kan gak tahu kekuatannya, apakah bisa menahan beban kendaraan atau tidak," tandasnya.

Pihaknya berharap jalan ini segera diperbaiki, supaya kerusakan tidak sampai parah, dan merusak konstruksi jembatan.

"Ini jembatannya sudah tua, kami takut kalau kerusakan tidak diperbaiki, malah menjadi semakin parah," tandasnya. (weg)

 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved