Berita Nasional

TRAGEDI Kecelakaan di Subang, Sopir Injak Rem Berkali-kali, Bus Terguling Tewaskan 11 Orang!

Sudira menjelaskan, saat bus mau menuju jalan menurun tiba-tiba rem tak berfungsi. Hal itu diketahuinya saat menginjak rem.

Tribunnews
Kecelakaan Maut - Petugas mengevakuasi bangkai bus pariwisata PO Trans Putera Fajar pengangkut rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok, yang mengalami kecelakaan di turunan Ciater, Subang, Jabar, Sabtu (11/5) malam. Rem bus blong saat melewati turunan lalu oleng menabrak mobil dan sepeda motor, baru berhenti setelah menabrak tiang listrik yang menyebabkan 11 orang tewas di lokasi. 

TRIBUN-BALI.COM - Tragedi kecelakaan maut kembali terjadi, kali ini di wilayah Subang. Peristiwa kecelakaan ini menewaskan 11 orang. 

SMK Lingga Kencana Depok, Jawa Barat berduka. Sebab bus yang membawa siswa mengalami kecelakaan maut. Bus pariwisata Putera Fajar dengan nopol AD 7524 OG terguling di Jalan Raya Palasari, Desa Palasari Kecamatan Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5) malam sekitar pukul 18.45 WIB.

Akibatnya 11 orang tewas, 15 orang luka berat dan 11 orang luka ringan. Sang sopir bernama Sudira selamat dan kini dirawat di RSUD Subang, Jawa Barat. Rombongan siswa dan guru itu hendak ke Bandung untuk melakukan perpisahan akhir tahun.

Sudira menjelaskan, saat bus mau menuju jalan menurun tiba-tiba rem tak berfungsi. Hal itu diketahuinya saat menginjak rem. "Saat memasuki jalanan menurun tiba-tiba rem tak berfungsi. Enggak ada angin. Kalau enggak ada angin masukin gigi enggak bisa," kata Sudira.

Mengetahui rem tak berfungsi, lanjutnya, ia berusaha mencari tempat penyelamatan, namun dari penglihatannya tempat yang bisa dijadikan tempat penyelamatan tak ada. Bus tersebut akhirnya melaju kencang menyusuri jalanan menurun.

Ia pun tetap menginjak rem berkali-kali dengan harapan dapat kembali berfungsi. Lantaran dari awal niatnya menyelamatkan para penumpang dan khawatir bus semakin tak terkendali, maka ia pun membanting stir ke kanan.

Ternyata bus menabrak mobil dan sejumlah motor. Bus kemudian terguling dan terseret mengikuti jalanan yang menurun dan akhirnya berhenti setelah menabrak tiang listrik.

Baca juga: KECELAKAAN Maut di Subang, Bus Wisata Meluncur Terguling ,10 Siswa & 1 Guru Tewas Usai Study Tour

Baca juga: KEBAKARAN Wantilan Pura Bias Tugel Nusa Dua Bali, Kerugian Ditaksir Rp 300 Juta, Simak Beritanya!

 

Kecelakaan Maut - Petugas mengevakuasi bangkai bus pariwisata PO Trans Putera Fajar pengangkut rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok, yang mengalami kecelakaan di turunan Ciater, Subang, Jabar, Sabtu (11/5) malam. Rem bus blong saat melewati turunan lalu oleng menabrak mobil dan sepeda motor, baru berhenti setelah menabrak tiang listrik yang menyebabkan 11 orang tewas di lokasi.
Kecelakaan Maut - Petugas mengevakuasi bangkai bus pariwisata PO Trans Putera Fajar pengangkut rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok, yang mengalami kecelakaan di turunan Ciater, Subang, Jabar, Sabtu (11/5) malam. Rem bus blong saat melewati turunan lalu oleng menabrak mobil dan sepeda motor, baru berhenti setelah menabrak tiang listrik yang menyebabkan 11 orang tewas di lokasi. (Tribun Jabar/Deanza Falevi)

"Saya berusaha meminimalisir kecelakaan, makanya saya membanting stir ke kanan jalan. Namun, bus menabrak mobil dan akhirnya terguling. Bus berhenti setelah menabrak tiang listrik," ujarnya.

Sudira mengungkapkan bahwa sistem pengereman bus sempat bermasalah saat istirahat makan di RM Bang Jun. Kala itu ia memanggil montir untuk memperbaiki sistem pengereman. Kemudian rem sudah kembali berfungsi.

"Saya sudah niat bila rem kembali bermasalah, maka para siswa itu saya akan pindahkan ke bus lainnya. Namun, kecelakaan lebih dulu terjadi," ujarnya.

Sudira mengatakan, ia melawati Jalan Raya Palasari, Desa Palasari Kecamatan Ciater, Subang bukan kali pertama. Ia melewati jalan tersebut sejak ia bekerja menjadi sopir bus Damri 20 tahun yang lalu.

"Sejak 20 tahun lalu saya melewati jalan ini. Hampir setiap minggu ke sini. Jadi saya tahu medannya walaupun kondisi gelap," tuturnya.

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan, bus pariwisata yang mengalami kecelakaan maut di Subang tidak memiliki izin angkutan dan status lulus uji berkala sudah kadaluarsa sejak Desember 2023 lalu.

Bus tersebut memiliki tulisan di bagian belakang Trans Putera Fajar. "Pada aplikasi Mitra Darat, bus tersebut tercatat tidak memiliki izin angkutan dan status lulus uji berkala telah kadaluarsa sejak 6 Desember 2023," kata Kepala Bagian Hukum dan Humas Ditjen Perhubungan Darat, Aznal.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved