Berita Klungkung
Tarian Sanghyang Dedari Desa Bunga Mekar Bali, Kembali Bangkit Setelah Puluhan Tahun Tidak Ditarikan
Ni Putu Ayu Ratih Noviani (10) yang duduk di bangku kelas III SD untuk mewarisi tarian sakral tersebut.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Tarian Sanghyang Dedari di Banjar Behu, Desa Bunga Mekar sangat unik.
Penari akan menari dalam keadaan mata tertutup dan diiringi oleh kidung yang dilantunkan krama.
Gerakannya pun mengikuti alunan kidung. Diyakini penari tidak sadarkan diri saat menari.
"Tarian Sanghyang Dedari ini tidak hanya ditarikan di Pura Khayangan Tiga, namun juga di Pura Paibon," ungkap Kusetyawan.
Sementara itu, pemangku Pura Paibon Dalem Tarukan di Banjar Behu, Jro Mangku Made Artha mengatakan, tarian Sanghyang Dedari biasanya dipentaskan saat pujawali maupun atas permohonan warga yang naur sesangi ketika permohonannya terkabu
Menurutnya tidak sedikit krama yang permohonannya dikabulkan setelah memohon kepada Sanghyang Dedari.
Mulai dari meminta agar dikaruniai anak atau memohon kesembuhan atas penyakit yang diderita.
"Secara makna yang diyakini, tarian Sanghyang Dedari ini ditarikan untuk menetralisir agar terhindar dari mala bahaya dan karma memperoleh kerahayuan dan keselamatan," ujarnya.
Sebelum ditarikan, ada beberapa proses upacara yang dilakukan mulai dari Mapekeling dan sebagainya.
"Astungkara Ida Sesuhunan merestui hingga tradisi ini bangkit kembali,” ujarnya. (mit)
Kumpulan Artikel Klungkung
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.