Berita Klungkung

Klungkung Bali, Gencarkan Penanganan Wabah DB Pasca Meninggalnya Balita dengan Trombosit Rendah

Kabar duka kembali menyelimuti Kabupaten Klungkung, Bali, saat seorang balita berusia 2  tahun asal Desa Selat meninggal dunia akibat demam berdarah.

Kolase Freepik
Klungkung Bali, Gencarkan Penanganan Wabah DB Pasca Meninggalnya Balita dengan Trombosit Rendah 

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Kabar duka kembali menyelimuti Kabupaten Klungkung, Bali, saat seorang balita berusia 2  tahun asal Desa Selat meninggal dunia akibat demam berdarah.

Kejadian ini memperparah kekhawatiran akan wabah demam berdarah yang telah menyebabkan empat kematian dalam lima bulan terakhir di daerah tersebut.

Balita tersebut, yang identitasnya dirahasiakan, dirawat di RSUD Klungkung mulai tanggal 8 Mei 2024.

Humas RSUD Klungkung, Gusti Putu Widiasa, menjelaskan kondisi tragis yang dialami pasien.

"Ketika itu, pasien sudah mengalami dengue shock syndrome, dengan jumlah trombosit hanya 56 per mikroliter," kata Widiasa.

Trombositnya kemudian turun drastis menjadi 19 per mikroliter pada malam hari, dan kondisinya terus menurun sampai akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada tanggal 9 Mei 2024.

Baca juga: Selamat Jalan! Hanya Bertahan Satu Hari, Bayi 2 Tahun di Klungkung Bali Meninggal Dunia

Situasi ini menambah daftar panjang korban demam berdarah di Klungkung, yang kebanyakan adalah anak-anak.

Dari 40 pasien yang dirawat di RSUD Klungkung karena demam berdarah, sebagian besar adalah mereka yang masih belia.

Respon terhadap situasi mendesak ini, Dinas Kesehatan Klungkung telah mengambil langkah-langkah serius untuk menanggulangi penyebaran penyakit tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Klungkung, drg Gusti Ayu Ratna Dwijawati, menjelaskan beberapa upaya yang dilakukan untuk mengatasi wabah ini.

"Kami menggencarkan abatisasi ke desa-desa dan menyediakan layanan rapid test DB di masing-masing Puskesmas," ujar drg Gusti Ayu Ratna Dwijawati.

Layanan rapid diagnostic test (RDT) DBD ini bertujuan untuk mendeteksi dini dan mengatasi penurunan trombosit pada pasien yang menunjukkan gejala demam.

Seluruh Puskesmas di Kabupaten Klungkung kini telah dilengkapi dengan fasilitas rapid test DBD, yang disediakan oleh pemerintah pusat. Langkah ini diharapkan dapat mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan pemeriksaan dini dan penanganan cepat jika mengalami gejala yang mengarah pada demam berdarah.

“Ini merupakan salah satu upaya kita mendeteksi dini DBD. Layanan rapid diagnostic test (RDT) DBD disediakan oleh pemerintah pusat dan langsung disediakan di Puskesmas untuk deteksi dini DBD," ujar Kepala Dinas Kesehatan Klungkung, drg Gusti Ayu Ratna Dwijawati.

Demam berdarah dengue, yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti, telah menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius di banyak daerah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia.

Kabupaten Klungkung, dengan upaya yang kini ditingkatkan, berharap dapat mengurangi dampak dan mencegah lebih banyak lagi korban yang berjatuhan akibat penyakit ini.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved