WWF di Bali

Organda Bali Nilai Pembatasan Operasional Angkutan Barang Saat WWF Tepat

WWF merupakan event internasional yang ada di pulau Bali jadi untuk menyukseskan event tersebut sebagai insan transportasi

Made Prasetia/Tribun Bali
Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana Bali - Organda Bali Nilai Pembatasan Operasional Angkutan Barang Saat WWF Tepat 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Saat 10th World Water Forum yang akan dilaksanakan pada tanggal 18 Mei 2024 sampai dengan 25 Mei 2024 di Provinsi Bali, Dinas Perhubungan (Dishub) Bali lakukan pembatasan operasional angkutan barang.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Organisasi Angkutan Darat Indonesia (Organda) Bali, Nyoman Arthaya Sena mengatakan, WWF merupakan event internasional yang ada di pulau Bali jadi untuk menyukseskan event tersebut sebagai insan transportasi maupun masyarakat harusnya mendukung kegiatan ini menjadi positif dan sukses.

“Kemudian kalau secara teknis iya memang harus diatur semuanya. Kendaraan barang kemudian penumpang, flownya, rekayasa lalu lintas itu juga harus diatur kalau terjadi stuck bagaimana muka kita sebagai tuan rumah di sini terhadap tamu-tamu penting yang dari seluruh dunia,” imbuhnya.

Menurutnya saat ini semua pihak harus melihat kepentingan yang lebih luas dan besar terlebih ini sudah diatur sedemikian rupa menjadi lebih baik.

Baca juga: Sosialisasi WWF ke Para Wisatawan, Polisi Telusuri Pesisir Pantai Crystal Bay Nusa Penida

Ia berharap informasi ini diperluas kepada seluruh penduduk juga pengguna transportasi agar memahami keadaan ini.

Ia juga mengatakan bukan terganggu atau tidak permasalahannya saat ini sedang berlangsung event yang cukup besar jadi seharusnya semua pihak mendukung itu.

“Terkait adanya pembatasan selama ini kan setelah pandemi kan sebenarnya cukup banyak terjadi pelanggaran di Bali jadi masyarakat banyak melihat ada kendaraan yang besar masuk ke kota dan lain sebagainya dan itu menjadi penyebab kemacetan. Bus bus pariwisata yang dari luar itu itu juga salah satu penyebab kemacetan. Jadi kita harus mengikuti regulasi seperti itu mau tidak mau sebagai Tuan rumah,” bebernya.

“Jadi tidak berpolemik, jangan semaunya sendiri selama ini setelah Covid banyak pelanggaran pelanggaran yang terjadi dan banyak pembiaran dan seketika diatur seperti ini kaget. Kami hanya menyebarluaskan sudah menyampaikan kepada anggota kami terkait pembatasan ini dan dibantu juga oleh media massa,” tutupnya.

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved