Berita Karangasem

Kronologi Pendaki Wanita Tewas Terjatuh saat Mendaki Gunung Agung, Berada di Ketinggian 1.600 MPDL

Kabar duka datang dari aktivitas pendakian di Gunung Agung, Kabupaten Karangasem Bali, Kamis, 23 Mei 2024.

|
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Ady Sucipto
Pexels
Ilustrasi pendaki.Kronologi Pendaki Wanita Tewas di Gunung Agung, Jatuh di Ketinggian 1.600 MPDL 

TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA -  Kabar duka datang dari aktivitas pendakian di Gunung Agung, Kabupaten Karangasem Bali, Kamis, 23 Mei 2024.

Dihimpun Tribun Bali dari lapangan, FBS, wanita yang tinggal di sebuah hotel di Kecamatan Ubud, Gianyar, Bali, melakukan pendakian bersama seorang teman tanpa pemandu.

Baca juga: TRAGIS Wanita Ini Meninggal Dunia Saat Naik Gunung Agung, Tanpa Pemandu, Begini Kronologinya!

Berikut kronologi pendaki perempuan asal Ubud meninggal di Gunung Agung.

Korban diketahui melakukan pendakian ke Gunung Agung melalui jalur Pura Pasar Agung, Sebudi, Kecamatan Selat, Karangasem Bali.

Menurut keterangan, FBS tiba bersama rekannya di parkir Pura Pasar Agung pada Kamis, 23 Mei 2024.

FBS diketahui mengendarai sepeda motor Yamaha NMAX.

Setibanya di lokasi, kedua pendaki tersebut langsung melakukan pendakian ke Gunung Agung dengan menyusuri jalur Pura Pasar Agung.

Mereka mendaki tanpa menggunakan jasa pemandu gunung lokal setempat.

Dilaporkan kedua pendaki tersebut juga hanya menggunakan peralatan pendakian seadanya.

Kemudian sesampainya di lokasi kejadian, diperkirakan berada di ketinggian 1.600 meter di atas permukaan laut (MPDL), FBS mengalami insiden terpeleset ke jurang.

Baca juga: Pria Pendaki Berusia Senja Ditemukan Tak Bernyawa di Puncak Gunung Agung Bali, Begini Kondisinya

Korban jatuh di kedalaman jurang sekitar 15 meter.

Karena dalamnya jurang, rekan korban kemudian memutuskan untuk turun dan meminta pertolongan.

Dia kemudian bergegas turun dari Gunung Agung hingga tiba di area parkir Pura Pasar Agung, Desa Sebudi.  

Tiba di bawah, rekan korban kemudian menjumpai kelompok usaha perhutanan sosial.

Jumlahnya sekitar 20 orang.

Saksi lalu minta bantuan untuk menolong teman yang terpeleset dan jatuh ke jurang sedalam 15 meter.

Kemudian kelompok usaha perhutanan sosial langsung naik ke lokasi untuk memastikannya. Apa benar atau tidak.

Kemudian, korban FBS langsung dievakuasi, dan ditandu menuruni lereng Gunung Agung di pos Pura Pasar Agung.

Kondisi korban ketika itu masih dalam keadaan sadar diri.

Selanjutnya korban langsung dilarikan ke puskesmas Selat menggunakan mobil.

Baca juga: Dikira Tersesat, Empat Pendaki Gunung Sanghyang Ternyata Ubah Rute Pulang

Tujuannya untuk mendapatkan pertolongan pertama segera. Sayangnya, setiba di puskesmas korban berinisial FBS dinyatakan telah meninggal dunia.

Dikonfirmasi Tribun Bali, Kapolsek Selat, AKP Dewa Gede Ariana, membenarkan, ada pendaki yang meninggal dunia di ketinggian 1.600 MDPL.

Pendaki tersebut meninggal dunia diduga karena terpeleset ketika naik ke puncak.

"Sesampai di puskesmas, korban dinyatakan meninggal. Kemungkinan meninggal saat perjalanan,"kata Dewa, Jumat (24/5/2024).

Dalam laporan sementara medis, korban mengalami patah tulang rahang bawah, patah lengan kiri atas, luka lecet perut kanan, luka robek, sedangkan gigi depan patah.

Tak ditemukan adanya unsur kekerasan.

Korban meninggal dunia murni karena kecelakaan. Jenazah sudah dievakuasi.

"Kita sudah mintai keterangan saksi,"imbuhnya.

"Penyebab kejadian kemungkinan karena lalainya dan kurang hati-hatinya korban saat melaksanakan pendakian.

Sehingga si korban terpeleset dan jatuh ke jurang," ujar Dewa Gede Ariana, yang juga mantan Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bangli ini. (tribun bali/ful)

>>> Baca berita terkait <<<

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved