Berita Denpasar

Video Pembubaran PWF Hingga Eks Hakim MK Dihadang di Bali Kian Viral, Pembina PGN Buka Suara

Video Pembubaran PWF Hingga Eks Hakim MK Dihadang di Bali Kian Viral, Pembina PGN Buka Suara

Tribun Bali/Ida Bagus Putu Mahendra
Video Pembubaran PWF Hingga Eks Hakim MK Dihadang di Bali Kian Viral, Pembina PGN Buka Suara 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Video pembubaran People’s Water Forum (PWF) di Denpasar, Bali kian viral di media sosial.

Kegiatan PWF itu dibubarkan oleh ormas Patriot Garuda Nusantara (PGN).

Pembina organisasi masyarakat (Ormas) Patriot Garuda Nusantara (PGN), Gus Yadi angkat bicara.

Baca juga: WWF ke-10, Erin McCusker Beri Perhatian Soal Sanitasi Yang Sehat, Soroti Kasus BAB Sembarangan

Hal ini sebagai buntut dari pembubaran People’s Water Forum (PWF) yang dituding dilakukan oleh pihaknya beberapa waktu lalu.

Kepada Tribun Bali, Gus Yadi menuturkan pihaknya merangsek masuk ke venue acara pada salah satu hotel di Jl. Hayam Wuruk, Denpasar.

Hal ini disebut dilakukan untuk berdialog dengan para penitia yang menggelar PWF di lokasi tersebut.

Baca juga: Pemkab Badung Raih Opini WTP 10 Kali Berturut-turut

Pasalnya, Gus Yadi menilai PWF merupakan kegiatan yang diindikasikan dapat mengganggu perhelatan World Water Forum (WWF) yang berlangsung di Nusa Dua, Bali.

“Waktu itu ada sekelompok orang yg mengatasnamakan PWF. Itu suatu bentuk kelompok yang indikasinya ingin menganggu WWF.”

“PWF Yang dilakukan di sini adalah suatu kegiatan yang ilegal. Kami masuk untuk berdialog dengan panitia,” jelasnya kepada Tribun Bali, Kamis 23 Mei 2024 di Denpasar.

Gus Yadi tak mengelak bila pihaknya berusaha untuk menyetop perhelatan PWF tersebut.

Tak hanya PGN, kata dia, ada sejumlah Ormas lain yang juga turut serta untuk berusaha menghentikan kegiatan.

Ketegangan terus berlanjut hingga terjadi gesekan. Namun, Gus Yadi menuding gesekan itu dipicu oleh pihak panitia penyelenggara.

“Banyak ormas yang datang karena simpati dengan WWF di Bali. Mereka datang dengan semangat nasionalisme. Mungkin ada gesekan, itu karena dipancing oleh mereka. Itu permainan mereka.”

“Ada, ada Aliansi Masyarakat Bali karena simpati. Walaupun tidak terkordinir dengan baik,” jelasnya.

Disinggung soal gerakannya yang merupakan instruksi pejabat, Gus Yadi dengan tegas menepis hal tersebut.

Gus Yadi berdalih, gerakannya bersifat organik dengan Surat Imbauan Gubernur Bali sebagai payung hukumnya.

“Tidak ada perintah dari mana-mana. Ini kita mau diadu lagi.”

“Surat imbauan Gubernur ini kan jadi payung hukum saat ini untuk membuat suasana jadi kondusif,” ujarnya.

Diketahui, PWF mengundang I Dewa Gede Palguna sebagai salah satu pembicara dalam forum tersebut.

Namun, eks Hakim MK itu tak dapat masuk ke gedung acara. Palguna, dikabarkan diadang oleh sejumlah oknum di halaman depan hotel.

Sontak, hal tersebut kemudian viral di media sosial dan mendapat berbagai macam komentar dari warganet.

Bahkan, Anggota DPR RI I Nyoman Parta turut menyayangkan pembubaran forum yang mendiskusikan soal air untuk masyarakat itu.

Menanggapi hal ini, Gus Yadi mengatakan kegiatan WWF baru saja dimulai dan belum menghasilkan kesepakatan.

Sementara itu, kata dia, muncul PWF yang dinilainya mengkontra WWF.

“Kalau mereka untuk masalah air, kenapa tidak ikut masuk mendaftar di sana (WWF),”

“Konferensi WWF ini baru mulai, belum ada apa-apa dihasilkan. sudah mulai mengkontra. Kan lucu. Ini menghayal, tapi yakin benar apa yang dikatakan,” pungkasnya.

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved