Meningitis di Bali

Warga Karangasem Meningitis Usai Megibung, Dinkes Minta Distan Pantau Peternakan Babi

Dinkes akan meminta Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan untuk memantau peternakan babi mencegah hal serupa terulang kembali.

Istimewa
PERIKSA WARGA - Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem dan Provinsi Bali sempat memeriksa warga yang mengalami keluhan sama yang diduga meningitis, di Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, baru-baru ini - Warga Karangasem Meningitis Usai Megibung, Dinkes Minta Distan Pantau Peternakan Babi 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Investigasi terkait belasan warga di Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem, Bali diduga terkena meningitis masih dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Bali.

Hal tersebut dikatakan oleh Plt Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. I Gusti Ayu Raka Susanti saat dikonfirmasi, Sabtu 25 Mei 2024.

“Kemarin masih dilakukan investigasi oleh staff saya. Sudah sering kami lakukan untuk Konsultasi, Edukasi dan Informasi (KIE) terkait mengonsumsi olahan daging yang matang,” kata dr. Raka.

Ia juga mengatakan, selain daging babi, daging apapun sebaiknya dikonsumsi dengan matang.

Baca juga: Waspada Meningitis! Belasan Warga di Karangasem Alami Gejala Usai Magibung, 12 Orang Diopname

Bahkan hewan yang akan dipotong juga harus sehat, sebelum dipotong hewan dipastikan tidak sakit.

Dan tidak dianjurkan mengonsumsi olahan daging mentah.

Ke depannya Dinkes akan meminta Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan untuk memantau peternakan babi mencegah hal serupa terulang kembali.

“Kami koordinasi dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, agar memantau peternakan babi,” imbuhnya.

Meningitis dijelaskan dr. Raka merupakan radang pada selaput otak.

Gejalanya meliputi demam, nyeri kepala, dan sampai gangguan kesadaran.

Untuk update warga yang dirawat inap usai menyantap daging babi mentah di RSUP Prof Ngoerah sejumlah 2 orang, dan di RSUD Karangasem sejumlah 1 orang dan sudah boleh pulang.

Sebelumnya, belasan warga di Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Karangasem diduga terkena meningitis.

Mengingat gejala yang dialaminya hampir mirip dengan meningitis.

Seperti demam, pusing, leher dan persendiannya sakit.

Saat gerak sedikit sakit lantaran persendian kaku.

Kadek Budiarta mengatakan, belasan warga diduga terkena meningitis setelah menghadiri upacara pernikahan tanggal 10 Mei 2024.

Hampir puluhan warga berdatangan ke acara nikahan, dan megibung di lokasi.

Menunya lawar darah babi mentah, dan menu lain. Warga yang datang hampir semua mengonsumsi makanan tersebut.

"Banyak yang hadir dan ikut megibung. Satu di antaranya saya saat itu. Kita biasa mengonsumsi lawar merah babi mentah. Sehari setelah megibung belum merasakannya. Baru terasa tiga hari setelah konsumsi," kata Kadek Budiarta, Kamis 23 Mei 2024 siang.

Dari puluhan warga yang konsumsi, hanya belasan orang alami gejala seperti meningitis.

"Saya sempat merasakan gejala seperti orang meningitis. Demam, persendian sakit, dan pusing. Setelah kondisi tidak fit, akhirnya saya mengonsumsi paracetamol dan vitamin. Untuk tak sampai opname,"imbuh Budiarta.

Belasan warga yang kena penyakit tersebut, harus mendapatkan perawatan maksimal sebanyak 12 orang.

Rinciannya yakni 4 orang dirawat di RS Bali Med, 1 orang di rawat di Rumah Sakit Umum Daerah Karangasem, dan 2 orang harus mendapatkan perawatan maksimal di RS Prof. Ngoerah, Denpasar.

"Ada beberapa yang terpaksa dirawat jalan karena kondisi masih fit/bagus. Kemungkinan kondisi beberapa warga masih fit, sehingga tak terjangkit. Saya belum berani memastikan apakah warga bersangkutan sakit karena makanan olahan lawar darah babi mentah, atau faktor lain," akui Kadek Budiarta

Ditambahkan, sebenarnya ada beberapa warga keluhkan kondisi yang sama.

Tapi kondisinya tak separah belasan orang yang sampai opname.

"Ada beberapa warga mengaku demam, persendian sakit, leher kaku, pusing. Setelah dibawa ke Puskesmas sembuh. Mungkin karena imun kuat," prediksi Budiarta.

"Semoga warga yang di opname kondisinya membaik. Kemarin ada 1 warga yang di opname sudah pulang ke rumah. Kondisinya sudah membaik. Sekarang masih sisa 7 orang," imbuhnya.

Kepala Dinas Kesehatan Karangasem, I Gusti Bagus Putra Pertama mengungkapkan, petugas sudah ke lokasi melakukan penyelidikan epidemiologi setelah mendapat info.

Petugas menemukan ada belasan warga yang keluhkan kondisinya sama, seperti demam, persendian sakit, serta bagian leher kaku.

Pihaknya masih mencari tahu penyebab penyakit yang dikeluhkan warga.

Kecurigaan petugas, penyakit mengarah ke meningitis.

"Kita belum bisa memastikan apakah meningitis atau tidak. Petugas masih memeriksa darah dan cairan sumsum tulangnya. Apalagi ada riwayat warga makan olahan babi," kata Putra.

Untuk hasil pemeriksaan warga yang sedang dirawat di RSUD Karangasem belum di terima hasilnya.

Petugas dari Dinas Kesehatan terus memantau kondisi warga di Desa Sibetan, terutama yang ikut mengonsumsi olahan babi mentah saat acara.

"Masih terus pantau. Hasil pemeriksaan belum keluar," tambahnya.

"Kemarin Dinas Kesehatan Kabupaten dan Provinsi Bali sudah ke lokasi. Belum dipastikan penyebabnya. Hasil penelusuran tim di lapangan, curiganya kesana (meningitis). Dilihat dari gejala yang dialami warga. Kita masih belum bisa memastikannya. Petugas masih melakukan pemeriksaan," imbuhnya.

Pejabat asal Kecamatan Sidemen mengimbau warga untuk tidak konsumsi olahan makanan daging babi mentah.

Tujuannya untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan.

Penyakit meningitis biasanya menular ketika warga mengonsumsi olahan makanan babi yang mentah, belum matang.

"Jaga juga kesehatan hewan. Kalau mengonsumsi olahan makanan dari daging babi harus benar - benar matang. Karena bakteri serta virus akan ikut mati seandainya sudah matang," tambah Putra.

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved