Bisnis

Harga Bumbu Dapur Naik di Gianyar 2 Kali Lipat, Cabai Merah Besar Rp20 Ribu Dijual Rp40 Ribu Per Kg

Mulai dari cabai merah besar, yang harga normalnya 20 ribu per kilogram, kini di pasar dijual seharga Rp 40 ribu.

ISTIMEWA
Tanam Cabai - Tanaman cabai di rumah warga di Ubud, Gianyar. 

TRIBUN-BALI.COM - Masyarakat Gianyar sedang dihadapkan dengan harga kebutuhan pokok yang melambung tinggi. Berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Gianyar, Rabu (29/5), saat ini sebagian besar kebutuhan dapur masyarakat mengalami kenaikan signifikan.


Mulai dari cabai merah besar, yang harga normalnya 20 ribu per kilogram, kini di pasar dijual seharga Rp 40 ribu. Harga serupa juga terjadi pada cabai merah keriting, yang harga normalnya Rp 20 ribu per kilogram kini dijual Rp 40 ribu. Harga tinggi juga terjadi pada cabai rawit hijau, yang harga normalnya Rp 12 ribu per kilogram, kini dijual Rp 25 ribu per kilogram.


Kenaikan harga signifikan juga terjadi pada bawang putih ukuran sedang, yang harga normalnya Rp 23 ribu per kilogram, kini dijual seharga Rp 37 ribu per kilogram. Sementara bawang merah yang harga normalnya Rp 20 ribu per kilogram, kini dijual seharga Rp 38 ribu per kilogram.

Baca juga: DEPORTASI WNA Latvia Oleh Rumah Detensi Imigrasi Akibat Over Stay Setelah Izin Tinggalnya Berakhir!

Baca juga: BORONG Endek di Klungkung, Kahiyang Ayu Sebut Untuk Oleh-oleh Bapak & Ibu, Ini Kata Putri Jokowi

cabai
cabai (Sari)


Tomat sayur, yang harga normalnya hanya Rp 5.000 per kilogram, kini dijual Rp 18 ribu, dan sempat berada di harga Rp 22 ribu per kilogram. Hal serupa juga terjadi pada tomat buah, yang harga normalnya Rp 5.000 per kilogram, kini dijual seharga Rp 20 ribu, dan sempat menyentuh harga Rp 30 ribu per kilogram.


Kepala Disperindag, Luh Gede Eka Suary mengatakan, daftar harga tersebut merupakan rekapan di Pasar Rakyat Gianyar. Kata dia, kenaikan harga akibat cuaca ekstrem yang belakangan terjadi, sehingga menyebabkan banyak komoditas yang gagal panen. "Kenaikan harga ini akibat permintaan tinggi, sementara stok terbatas karena cuaca ekstrem," ujarnya.


Bercermin dari hal ini, pihaknya meminta masyarakat agar menggiatkan Puspa Aman, yakni memanfaatkan lahan yang tersisa di rumah, untuk menanam keperluan dapur, seperti cabai, dan tanaman lain yang cocok dengan iklim di rumah tersebut. (weg)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved