HILANG di Perairan Selat Lombok, Basarnas Bali Hentikan Pencarian Terhadap Nelayan Hari ke-7

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Operasi SAR hari ke-7, pasca kecelakaan kapal terhadap nelayan di perairan Selat Lombok oleh Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali),

Jumat 31 Mei 2014 kemarin tidak membuahkan hasil. Hingga pukul 15.30 Wita kemarin pencarian selesai dilaksanakan dengan hasil pencarian nihil.

Pencarian telah memasuki hari ke-7 dan hasilnya nihil pihak Basarnas Bali menghentikan operasi SAR tersebut.

“Operasi SAR dinyatakan ditutup dan dapat dibuka kembali, apabila ada informasi atau tanda-tanda keberadaan korban,” ujar Koordinator Unit Siaga SAR Nusa Penida, Cakra Negara, Sabtu 1 Juni 2024.

Cakra Negara menambahkan, terdapat beberapa kendala dalam Operasi SAR diantaranya waktu dan tempat kejadian tidak diketahui secara pasti, target tidak menggunakan alat pelampung/life jacket.

Baca juga: BURUH Bangunan Terseret Arus di Pantai Batu Belig, Tim SAR Cari Korban, Awal Renang Lalu Tergulung!

Baca juga: HILANG di Selat Lombok! Angin & Arus Laut Kencang Jadi Kendala Tim SAR Saat Pencarian Nelayan

Lalu arah arus cukup kencang mengarah ke Samudera Hindia dan tinggi gelombang 2 hingga 4 meter.

Identitas korban atas nama I Wayan Tika, berusia 55 tahun alamat tinggal di Dusun Celagilandan, Br. Angka, Desa Suana, Kec. Nusa Penida, Kab. Klungkung.

Selama Operasi SAR Alut yang digunakan diantaranya satu unit RIB 05 Denpasar dan jukung nelayan.

Unsur SAR gabungan yang terlibat yakni, tim Rescue Unit Siaga SAR Nusa Penida, Pos TNI AL Nusa Penida, Polair Polres Klungkung, Polsek Nusa Penida, BPBD Kab.Klungkung, nelayan setempat dan keluarga Korban.(*)