Berita Karangasem
NEKAT Akhiri Hidup karena Asmara, Pacar Mendiang Gede DS Tulis Curhatan Pilu di Akun Medsosnya!
Pelajar asal asal Kecamatan Karangasem berusia 17 tahun itu, ditemukan tewas Jumat (19/4/2024) pukul 03.00 Wita.Tubuhnya tergantung di palang pintu.
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Berita atau artikel ini tidak bertujuan untuk menginspirasi tindakan bunuh diri. Pembaca yang merasakan tanda-tanda depresi dan memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit atau klinik yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa. Anda juga bisa simak hotline https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
TRIBUN-BALI.COM - Aksi nekat akhiri hidup (bunuh diri) atau ulah pati, cukup banyak terjadi belakangan ini.
Salah satu kasus ulah pati yang memilukan, adalah Gede DS yang nekat akhiri hidup karena masalah asmara.
Pelajar asal asal Kecamatan Karangasem berusia 17 tahun itu, ditemukan tewas Jumat (19/4/2024) pukul 03.00 Wita.
Tubuhnya tergantung di palang pintu dapur. Gede DS diduga mengalami depresi karena urusan percintaan.
Baca juga: BREAKING NEWS! Geger Penemuan Bayi Perempuan Membusuk di Sungai Yeh Ge Banjar Sema Kediri Tabanan
Baca juga: PASCA Kakak Adik Nekat Akhiri Hidup di Tukad Bangkung, Pemkab Akan Gelar Upacara Karipuhbaya!
Isi curhatan pacar mendiang Gede DS di media sosial:
Heyy sayangnya kadek, Apa kabar
sayang?
Udah lama ya kadek sama gede gk saling ngobrol.
Selama itu gede ninggalin
kadek?
Heyy ganteng tidurmu terlalu lama
sampai lupa ada dek disini masih nunggu
sayang.
Gak kangen lagi gede sama dek?
Gak kangen jalan" apa gede? Gak kangen
tlpnan? Gak kangen berantem lagi de?
Dek kangen lohh de kangen semua itu
de.
Dek belum percaya bahwa gede udah
di ambil tuhan sedikit pun gak percaya
sayang.
Percaya atau tidaknya udah gak
ada gede lagi tapi dek harus ikhlas bahwa
sayang udah beda alam sama dek.
Dek cuma bisa nitip doa biar sayang cepet" tenang di alam sana biar dapat tempat yang terindah ya sayang ya, biar sayang gak terus menerus nge bayang"in orang" terdekatnya gede.
Dek udah tau semua itu sayang, ingat ya
sayang gede udah beda alam sama kadek
sama keluarganya gede.
Dek udah tau gede gak tenang di atas, dek ngerti sayang, dek ngerti kalo sayang kangen sama orang" terdekatnya gede.
Tapi gede juga harus ngerti bahwa gede udah beda alam sama orang" terdekat gedenya.
Disini semua orang berdo'a biar sayang tenang di alam sana biar cepet" dapat tempat terindah.
Dek bahagia skli gede datang di mimpinya
dek apalagi sayang sampai ajak dek jalan"
makan" sumpah kayak nyata sayang
gk mimpi yang dek rasakan.
Walaupun kenyataanya cuma mimpi kangenya dek sama gede terobati walaupun lewat mimpi.
Coba aja nyata saking bahagianya dek
sayang, ternyata gede gk ninggalin kadek
gede masih ingat sama kadek disini pasti
karna gede tau kadek nangis" truss krna
kangen sayang.
Bayangkan sayang sampai detik ini dek belum sembuh semenjak gede
ninggalin dek.
Sayang dek minta maaf ya dek salah
sama gede coba aja dek gk minta break
sama sayang pasti sayang masih ada
disini.
Mungkin ini udah takdir kita berdua
de karna kita punya dosa tapi tuhan yang
menentukan jalannya.
Kata orang waktu akan menyembuhkan
namun kayaknya dek akan butuh waktu
lama.
Mungkin butuh seumur hidup untuk
menerima bahwa dek telah kehilangan
gede.
Dek hanya bisa menitip rindu lewat
doa, jangan jahat, jangan iseng disana,cepat
peluk doa-doa yang dek kirimkan.
Janji jangan selingkuh sama bidadari disana, tunggu dek mengunjungi gede biar dek sama gede bisa sama-sama lagi.
DD SAPU

Kronologi Ulah pati
Malam itu, orangtua Gede mendengar suara handphone berdering dari kamar anaknya itu. Ponsel Gede berdering berkali-kali. Orangtuanya kemudian memastikan. Saat dilihat ke kamar, ternyata Gede tak ada.
"Awalnya orangtua dengar suara handphone berkali-kali di kamar anaknya. Selanjutnya dicek ke kamar, tapi anaknya tidak ada," ungkap Kasi Humas Polres Karangasem, Iptu Gede Sukadana.
Mulai merasa khawatir, orangtuanya kemudian mencari ke luar rumah. Namun Gede belum juga ditemukan. Mereka kemudian kembali ke rumah karena di luar gelap gulita.
Sesampainya di rumah, mereka melihat lampu dapur dalam kondisi mati. Ini yang membuat perasaan mereka kian tak menentu. Padahal biasanya, lampu di dapur selalu hidup saat malam.
Kedua orangtuanya pun curiga dengan tanda-tanda ini. "Setelah sampai di rumah mereka merasa curiga dengan lampu dapur dalam keadaan mati. Biasanya lampu di dapur hidup malamnya," kata Sukadana.
Ayahnya kemudian melihat ke dapur. Betapa kagetnya, ia menemukan anaknya dalam keadaan tergantung. Ia berteriak histeris memanggil istrinya. Mereka memotong tali yang menjerat leher Gede. Gede diangkat ke kamar dan dibaringkan.
Dalam suasana ini, ayahnya kemudian meminta bantuan kepala dusun. Kabar ini juga diteruskan ke pihak kepolisian. "Orangtuanya menghubungi kepala dusun dan diteruskan ke kepolisian," tambah Sukadana.
Dari pemeriksaan luar, tim medis Puskesmas II Karangasem tidak menemukan tanda-tanda kekerasan. Gede diperkirakan meninggal kurang dari enam jam sebelum ditemukan. Atas kejadian ini, keluarga mencoba mengikhlaskan kematian korban.
"Gede mengakhiri hidup dengan cara gantung diri diduga karena depresi lantaran masalah asmara. Keluarga sudah mengikhlaskan kematian korban dan menolak dilakukan autopsi," demikian kata Sukadana.
Ini adalah kasus ketiga siswa bunuh diri tahun 20024 ini. Semuanya pelajar sekolah menengah atas dan setingkatnya. Kasus pertama terjadi di Kecamatan Bebandem. Seorang siswa menghabisi diri juga diduga karena masalah asmara. Kasus kedua di Kecamatan Manggis. Siswa itu diduga sakit hati karena dimarahi orangtua.
Kepala UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), Dinas Sosial Karangasem, Ni Nyoman Budiartini mengatakan, bunuh diri yang dilakukan siswa tidak lepas dari kondisi mental yang sedang menghadapi permasalahan.
Untuk menekan kasus bunuh diri, ia mengaku telah melakukan berbagai upaya. Di antaranya menggelar sosialisasi ke sekolah. "Pemerintah sudah melakukan sosialisasi tentang perlindungan perempuan dan anak oleh instansi yang membidangi," katanya. (ful)
Sediakan Waktu untuk Anak
Peran orangtua sangat besar dalam menekan kasus bunuh diri pada anak-anak. Orangtua harus membuka komunikasi dan memberikan arahan-arahan agar anaknya bercerita dalam kondisi apapun. Harus ada waktu khusus berkumpul bersama anak-anak. Waktu inilah yang bisa dipakai untuk mengarahkan anak-anak mereka.
"Kalau pagi orangtua sibuk kerja, sedangkan anak sibuk sekolah. Sekitar pukul 18.00 Wita, orangtua sempatkan berkumpul bersama anak-anaknya. Tanyakan aktivitasnya seharian apa saja. Jangan dibiarkan mereka memainkan HP. Sentuhan ibu sangat diperlukan," kata Kepala UPTD PPA, Dinas Sosial Karangasem, Ni Nyoman Budiartini.
Ia sangat berharap pada keterlibatan keluarga. Dengan demikian maka masalah-masalah yang dialami bisa diatasi. "Saya pribadi ketika berkunjung ke desa tetap lakukan sosialisasi. Memberikan pemahaman pada masyarakat serta mengimbau agar mengawasi anak. Sempatkan waktu kumpul dengan anak," pesan Budiartini. (ful)
Keterbatasan Penglihatan, Seorang Lansia Meninggal Terbakar Bersama Rumahnya di Karangasem Bali |
![]() |
---|
TEWAS Saat Nunas Tirta Menuju Puncak Gunung Agung, Jro Mangku Jatiasa Tiba-tiba Pingsan |
![]() |
---|
Sempat Lemas, Jro Mangku Jatiasa Meninggal Saat Nunas Tirta Menuju Puncak Gunung Agung Bali |
![]() |
---|
Mutasi di Pemkab Karangasem, Ipar Bupati Tak Masuk Hitungan, Berikut Daftar Pejabat yang Dilantik |
![]() |
---|
AKSI BRUTAL Putu Agus di Antiga Karangasem, Dianiaya Hingga Babak Belur, Korban Terus Ucap Maaf |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.