Tragedi di Jembatan Bangkung

PASCA Kakak Adik Nekat Akhiri Hidup di Tukad Bangkung, Pemkab Akan Gelar Upacara Karipuhbaya!

Tidak hanya pengamanan, Pemkab pun akan melakukan upaya sekala niskala dengan kembali menggelar upacara Karipuhbaya.

Agus Aryanta/Tribun Bali
Tukad Bangkung - Situasi Tukad Bangkung, Petang Badung yang pernah digunakan lokasi ulah pati kakak adik. 

Berita atau artikel ini tidak bertujuan untuk menginspirasi tindakan bunuh diri. Pembaca yang merasakan tanda-tanda depresi dan memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit atau klinik yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa. Anda juga bisa simak hotline https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

TRIBUN-BALI.COM  - Pemkab Badung ternyata sudah membahas mengenai pengamanan di Jembatan Tukad Bangkung, Desa Pelaga, Petang.

Hal itu pun dilakukan setelah ada kejadian bunuh diri atau ulahpati yang menewaskan kakak beradik asal Desa Bontihing, Kubutambahan, Buleleng dengan menceburkan diri dari Jembatan Tukad Bangkung.

Tidak hanya pengamanan, Pemkab pun akan melakukan upaya sekala niskala dengan kembali menggelar upacara Karipuhbaya.

Upacara pembersihan secara niskala itu pun dipercaya mampu menghindari hal-hal negatif terjadi lagi. Mengingat jembatan dengan ketinggian sekitar 71 meter itu juga merupakan destinasi wisata yang sering dikunjungi wisatawan.

Baca juga: KASUS Mobil Bodong STNK Palsu di Nusa Penida, Ini 28 Daftarnya, Polisi Baru Tetapkan 2 Tersangka!

Baca juga: GEMPAR! Kakak Adik Nekat Akhiri Hidup di Jembatan Tukad Bangkung Badung, Warga Pelaga Kaget

Evakuasi kakak adik nekat akhiri hidup di Jembatan Tukad Bangkung Badung.
Evakuasi kakak adik nekat akhiri hidup di Jembatan Tukad Bangkung Badung. (Istimewa)

Namun untuk pengamanan akan dikaji lebih mendalam oleh instansi terkait. Kepala Dinas Kebudayaan Badung I Gde Eka Sudarwitha mengakui jika Pemkab kembali akan menggelar upacara Karipubaya Genah Karang Panas di Jembatan Tukad Bangkung seperti yang pernah dilaksanakan pada 10 Desember 2021 silam. Saat ini sedang menunggu hari baik untuk pelaksanaan.

"Upacaranya akan diselenggarakan bulan ini (Juni), nanti akan dicarikan hari baik. Mungkin setelah besok, kami akan matur kepada sulinggih untuk meminta saran dan petunjuk pelaksanaannya," ujarnya, Minggu (2/6).

Sudarwitha menambahkan, untuk upaya niskala selanjutnya diharapkan agar dari desa adat di kedua sisi jembatan, baik dari Desa Adat Pelaga dan Desa Adat Sidan menjalankan pengaci rutin setidaknya setiap 15 hari sekali sesuai dengan dresta yang ada.

"Pengacinya secara rutin disarankan untuk ditingkatkan. Karena sebelumnya kan yang namanya wates wewidangan desa dan batas desa barangkali tidak di tempat itu," ujar Mantan Camat Petang itu.

Menurutnya, karena sekarang adanya penataan-penataan, pembangunan jembatan, jadi di sana agar dimasukkan sebagai pengaci wates desa dengan sarana-sarana sederhana yang merupakan dresta di masing-masing desa adat.

Kendati demikian, pihaknya mengaku jika jembatan akan diberikan pengaman, hanya saja prosesnya di instansi terkait.

"Dinas PU sama BPBD yang akan memberikan pengaman," jelasnya. (gus)

Pembersihan Sekala dan Niskala

KALAKSA BPBD Badung, I Wayan Darma mengungkapkan, sesuai arahan bupati, telah dilaksanakan rapat bersama dipimpin Sekda adung I Wayan Adi Arnawa pada Jumat (30/5) lalu.

Rapat dihadiri BPBD Badung, Dinas Kebudayaan, perwakilan Dinas PUPR, Satpol PP Badung, dan OPD terkait lainnya. Menurut Darma, rapat juga turut mengundang Camat Petang, Perbekel Pelaga, Perbekel Belok/Sidan, Bendesa Adat Pelaga dan Sidan, MDA Kabupaten dan Kecamatan Petang, serta PHDI Kabupaten dan Kecamatan Petang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved