Hujan Deras di Bali

LONGSOR & Banjir Juga Berpotensi di Jembrana, BPBD Bali Imbau Warga Waspada Bencana Cuaca Ekstrem 

Menurut informasi yang diperoleh, hujan deras disertai angin kencang yang terjadi Kamis 6 Juni 2024 malam tak mengakibatkan bencana alam di Jembrana.

ISTIMEWA
Sebuah pohon tumbang yang sudah ditangani masyarakat dan petugas BPBD Jembrana di jalan umum Desa Tegalbadeng Timur, Kecamatan Negara, Jumat 7 Juni 2024 pagi. 

TRIBUN-BALI.COM - Cuaca ekstrem hujan deras disertai angin kencang, mulai terjadi beberapa hari belakangan ini.

Masyarakat diminta kembali meningkatkan kewaspadaan, sebagai antisipasi hal yang tak diinginkan.

Sebab, cuaca ekstrem yang terjadi berpotensi menyebabkan sejumlah bencana alam di Jembrana. Seperti tanah longsor, banjir, serta pohon tumbang.

Menurut informasi yang diperoleh, hujan deras disertai angin kencang yang terjadi Kamis 6 Juni 2024 malam tak mengakibatkan bencana alam di Jembrana.

Hanya saja, sebuah pohon yang sudah lapuk dan kondisinya kering tumbang di jalan umum di Desa Tegalbadeng Timur, Kecamatan Negara.

Baca juga: BEGAL di Jalan Darmasaba? Pesan Berantai Resahkan Warga, Polres Badung Selidiki & Buru Pembuat!

Baca juga: LONGSOR Jalan Bukit Abah Klungkung, Batu Besar Tutup Akses Jalan, Hingga Air Deras dari Perbukitan

Sebuah pohon tumbang yang sudah ditangani masyarakat dan petugas BPBD Jembrana di jalan umum Desa Tegalbadeng Timur, Kecamatan Negara, Jumat 7 Juni 2024 pagi.
Sebuah pohon tumbang yang sudah ditangani masyarakat dan petugas BPBD Jembrana di jalan umum Desa Tegalbadeng Timur, Kecamatan Negara, Jumat 7 Juni 2024 pagi. (ISTIMEWA)

 

Pohon dengan jenis angsana ini memiliki tinggi sekitar 10 meter dan diameter 30 Cm. Pohon tumbang telah ditangani oleh masyarakat serta petugas tim reaksi cepat (TRC) BPBD Jembrana. Tak ada korban jiwa dan kerugian akibat peristiwa tersebut.

"Sebuah pohon yang kondisinya sudah kering tumbang akibat cuaca ekstrem. Tidak ada korban maupun kerugian dan sudah ditangani oleh tim kami," kata Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra saat dikonfirmasi, Jumat 7 Juni 2024.

Meskipun begitu, kata dia, masyarakat Jembrana seluruhnya diminta untuk meningkatkan kewaspadaan di tengah cuaca ekstrem. Sebab, ada potensi sejumlah bencana alam ketika terjadi cuaca ekstrem.

"Sesuai pemetaan kita, potensi bencana alamnya mulai dari longsor, pohon tumbang hingga banjir juga. Jadi kami mohon kewaspadaannya sebagai antisipasi menghadapi cuaca ekstrem ini," tegasnya.

Selama cuaca ekstrem masyarakat diimbau untuk tidak bepergian atau berkendaraan di bawah pohon besar karena berpotensi terjadi pohon tumbang.

Kemudian, bagi masyarakat yang tinggal di kawasan banjir agar mulai bersiap mencari tempat aman untuk mengantisipasi hal tersebut.

"Dan untuk warga yang tinggal di tanah labil terlebih di pinggir tebing agar meningkatkan kewaspadaan untuk menghindari hal yang tak diinginkan terjadi. Mari bersama-sama untuk waspada bencana alam di tengah cuaca ekstrem," jelasnya.

Tanah longsor menimbun akses jalan di Wilayah Bukit Abah di Dusun Kanginan, Desa Besan, Jumat (7/6/2024) pagi.
Tanah longsor menimbun akses jalan di Wilayah Bukit Abah di Dusun Kanginan, Desa Besan, Jumat (7/6/2024) pagi. (ISTIMEWA)

 

Waspada Cuaca Ekstrem

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Balai Besar BMKG Wilayah III – Denpasar, menyampaikan Informasi prakiraan cuaca harian wilayah Bali tanggal 6 – 8 Juni 2024.

Melalui prakiraan cuaca harian tersebut, maka masyarakat diminta waspada potensi tinggi gelombang laut yang dapat mencapai 2 meter atau lebih.

Di Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, Selat Lombok bagian Selatan, Peraiaran Selatan Bali, dan Samudera Hindia Selatan Bali. Hal tersebut disampaikan oleh, Kepala Pelaksana BPBD Bali I Made Rentin.

“Imbauan kepada masyarakat antara lain, agar tetap waspada dampak cuaca ekstrem seperti genangan air, banjir, tanah longsor dan pohon tumbang,” kata Rentin melalui rilis tertulisnya pada, Jumat 7 Juni 2024.

Masyarakat umum, nelayan dan pelaku kegiatan wisata bahari mewaspadai potensi tinggi gelombang laut yang dapat mencapai 2 meter atau lebih di perairan selatan Bali.

“Agar selalu memerhatikan informasi BMKG, khususnya peringatan dini cuaca / iklim ekstrem serta menghubungi BPBD Provinsi Bali dengan nomor 0361-25177 atau BPBD Kab/kota terdekat jika terjadi kejadian bencana,” imbuhnya.

Sebelumnya, video yang menunjukan Pantai Kuta alami gelombang pasang dan air laut tinggi viral di media sosial. Bahkan hempasan air laut hingga melewati pedestrian pantai Kuta.

Prakirawan Cuaca BMKG Wilayah III Denpasar, Putu Agus Dedy Permana, mengatakan berdasarkan data model gelombang dari BMKG, menunjukkan bahwa tinggi gelombang di Pesisir Selatan Bali diperkirakan berada dalam kategori sedang, yaitu mencapai ketinggian 2,5 meter.

“Dan jika diihat dari data pasang surut pushidros untuk lokasi Benoa, menunjukkan bahwa ketinggian pasang untuk hari kemarin mencapai 2,5 meter. Di mana ketinggian itu merupakan nilai pasang tertinggi dalam seminggu terakhir. Kondisi seperti ini kemungkinan masih akan terjadi hingga 3 hari ke depan,” katanya pada, Kamis 6 Juni 2024.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved