Hujan Deras di Bali

Cuaca Buruk Sebabkan 6 Bencana di Bali, Pohon Tumbang di Klungkung dan Jembrana

Pohon tumbang terjadi di sisi barat Terminal Klungkung, Klungkung hingga menutup badan jalan menuju Pasar Galiran.

ISTIMEWA
Petugas tim reaksi cepat (TRC) BPBD Jembrana saat lakukan penanganan pohon perindang tumbang di pinggir Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk, wilayah Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Jembrana, Minggu 9 Juni 2024. 

Sementara itu di Jembrana, pohon perindang pinggir Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk wilayah Jembrana tumbang, Minggu 9 Juni 2024 pagi.

Pohon jenis Flamboyan tersebut menimpa kabel PLN di pinggir Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk wilayah Desa Banyubiru, Kecamatan Negara.

Tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut dan jatuhnya pohon tidak ke tengah jalan.

Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra menuturkan, pohon tumbang tersebut diketahui sekitar pukul 10.55 Wita.

Diduga, pohon jenis flamboyan tersebut tumbang karena kondisi batang kayu yang sudah rapuh dan bolong.

"Sudah ditangani oleh tim reaksi cepat (TRC) kita," ungkap Agus, Minggu 9 Juni 2024.

Dia mengatakan, tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Namun, tumbangnya pohon dengan panjang 7 meter dengan diameter 75 cm, sempat menimpa kabel PLN dan sudah dikoordinasikan ke instansi terkait untuk penanganan.

Karena cuaca ekstrem hujan deras disertai angin kencang mulai terjadi beberapa hari belakangan ini, Agus Artana mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan sebagai antisipasi hal yang tak diinginkan.

Sebab, cuaca ekstrem yang terjadi berpotensi menyebabkan sejumlah bencana alam di Jembrana.

Seperti tanah longsor, banjir, serta pohon tumbang.

"Sesuai pemetaan kita, potensi bencana alamnya mulai dari longsor, pohon tumbang hingga banjir juga. Jadi kami mohon kewaspadaannya sebagai antisipasi menghadapi cuaca ekstrem ini," tegasnya.

Selama cuaca ekstrem masyarakat diimbau untuk tidak bepergian atau berkendaraan di bawah pohon besar karena berpotensi terjadi pohon tumbang.

Kemudian, bagi masyarakat yang tinggal di kawasan banjir agar mulai bersiap mencari tempat aman untuk mengantisipasi hal tersebut.

"Dan untuk warga yang tinggal di tanah labil terlebih di pinggir tebing agar meningkatkan kewaspadaan untuk menghindari hal yang tak diinginkan terjadi. Mari bersama-sama untuk waspada bencana alam di tengah cuaca ekstrem," jelasnya. (mit/mpa)

Kumpulan Artikel Klungkung

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved